22

1.4K 134 7
                                    

Aya lemas mendapatkan kabar dari putrinya soal jessi yang tertembak.. Kebetulan yang telepon dey dan dey mengatakan pihak sekolah menghubungi daddynya jessi jadi dia hubungi rumah. Aya bersyukur shani tidak dihubungi dulu karna dia khawatir dengan kondisi sahabatnya itu..

"Ay.. Aku minta sendok dong"ucap sisca

Aya yang masih syok masih terpaku di tempatnya sisca mendekati aya dan memegang pundaknya aya"ay.. Kamu tidak apa? "

Aya melihat sisca"sis.. Jessi sis.. "

"Jessi? Kenapa? "Sisca semakin bingung

Aya menceritakan apa yang dey ceritakan padanya, sisca syok mendengarnya"ya tuhan.. Terus shani tau? "

"JESSIIII.. "Suara shani terdengar histeris, aya dan sisca langsung pergi menemui, mereka yakin jika shani sudah mendengar kabar itu.

Didepan ruang operasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Didepan ruang operasi..
Gavi mondar-mandir tidak karuan, hatinya gelisah sekali.. Didalam hatinya gavi terus berdoa untuk keselamatan putrinya.

Gavi melihat yori yang henti menangis dipelukan gurunya.. Gavi mendekati yori dan yori memeluknya "hiks hiks cici.. Daddy.. Hiks"

"Sudahhhh"gavi mengusap-usap punggung yori

Tidak lama dokter pun keluar dari ruang operasi setelah 3 jam didalam ruangan operasi.. Gavi juga yori mendekati dokter " bagaimana dok? "

Dokter yang memang termasuk keluarga  yaitu om kelvin, kakak dari papinya shani pun memegang pundak gavi "tuhan lebih menyayanginya.. Kamu iklas ya"

"Ciciiiiiii.. Aaa.. "Yori histeris, guru bk langsung memeluk yori

Gavi benar-benar lemas, kakinya gemetar dan rasanya saat itu separuhnya telah hilang "ya tuhan.. Om pasti salahkan.. "

"Jessi telah tiada pukul 15.20.. Gavi kamu yang kuat, yang iklas..  Ini yang terbaik untuknya" dokter menguatkan gavi yang terduduk lemas sambil menangis. Tangis gavi pun pecah mendengarnya.

Dari jauh shani yang mendengar semuanya"ciii.."anin memegang pundak shani

"Mommy"yori mulai menyadari kehadiran shani

Gavi melihat istrinya"shani! "

Gavi bangkit dan mendekati istrinya.. Gavi melihat shani sudah memandang kosong pintu operasi "sayang.. "

Gavi ingin memegang shani namun shani melaluinya begitu saja.. Shani mendekati om kelvin, om kelvin langsung memeluk keponakannya itu "semua sudah menjadi takdirnya.. Kamu harus kuat "

"Om bohongkan.. Om pasti bohongkan"mata shani sudah berlinang air mata dan sudah memerah karna mungkin sudah banyak menangis.. Shani memang sengaja diberitahu belakangan karna beberapa alasan yang menjadi faktor kenapa shani tidak boleh mengetahui nya..

"Rasanya om ingin melawan takdir nak tapi ini kenyataannya kita bisa berbuat apa pun.. "Om kelvin mengusap lembut pundak shani

"Jessi.. Jessiiii hiks hiks"shani menerobos pintu ruang operasi.

Hal pertama yang shani lihat adalah wajah putrinya yang tertutup kain putih. Shani pun melangkahkan kakinya yang lemas mendekati ranjang putrinya..

Disamping ranjang shani perlahan membuka kain putih ini dengan gemetar dan ketika wajah pucat itu terlihat, histerislah shani "Jessssiiiii hikshiks.. "

Shani yang didampingi anin dan gracia. Kini mereka berdua tidak bisa apa-apa mereka hanya menangis dan menangis..

"Sayang.. Sayang ini mommy hiks.. Bangun nak hiks hiks.. "Shani terisak memegangi wajah pucat jessi

"Jessi dengar mommy.. Jessi bangun sayang hiks hiks"shani benar-benar terpukul

Gavi mendekati shani dan memeluknya"sudah sayang.. Kasihan jessi, kamu harus iklas"

"Engga.. Engga, jessi anak yang kuat hiks.. Jessi bangun sayang hiks bangunnn hiksss aaaaaa... Jessiii bangun syang"

"Iklaskan sayang.. Sudah hiks hiks"

Shani melirik gavi"iklas! Kamu bilang iklas!.. Mudah sekali mengatakan itu hiks.. Tapi aku.. Aku ibunya, aku yang melahirkannya sulit menerima ini semua.. Hiks.. Hiks"

"Dengan seperti ini kamu menyakitinya shani.. "

"SEBELUM AKU YANG MENYAKITINYA, KAMU DAHULU YANG MENYAKITINYA HIKS.. HIKS.. DIA.. DIA PUTRIKU, DIA KORBAN KETIDAK PUASANMU GAVIEN.. HIKS ANDAI KAMU TIDAK EGOIS, ANDAI KAMU TIDAK MENIKAH LAGI.. HAL INI TIDAK AKAN TERJADI HIKS.. "
Shani sangat-sangat terbakar emosinya

shani melihat wajah pucat putrinya lagi sedangkan gavien terdiam setelah mendengar ucapan istrinya"jessi sayang hiks.. Ini mommy.. Jessiiii hiks hiks aaaaa"

Seorang anak berusia 5 tahun sedang memperhatikan mommynya bersiap-siap kerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang anak berusia 5 tahun sedang memperhatikan mommynya bersiap-siap kerja..

"Mommy.. "Panggilnya

Senyuman menenangkan itu mengembang ketika melihat gadis kecilnya berdiri menghadap memperhatikannya"hay sayang.. Sudah bangun"

Sang ibu menyetarakan tubuhnya dengan putrinya"jecinya mommy pinter banget sih jam segini udah bangun.."

Jessi kecil memeluk mommynya "jangan pergi.. Jangan kerja"

Shani mengusap kepala putrinya "mommy hanya sebentar sayang.. Gpp ya, jessi sama bibi dulu.. Nanti malam kita cerita banyak"

Jessi menggeleng dan semakin mengeratkan peluknya"engga.. Mommy dirumah aja.. Engga boleh pergi"

"Sayang"shani membalas pelukan putrinya itu dengan kehangatan

"Sayang"shani membalas pelukan putrinya itu dengan kehangatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shani duduk lemas di depan ruangan.. Anin memegang kuat tangan shani agar shani tidak merasa sendirian "minum dulu ci.. Dikit saja"

Gracia membukakan air minumnya "ayo ci minumlah.. "

Air mata shani kembali jatuh membasahi wajah cantiknya..

"Ayok ci minum"bujuk gracia

Bukannya meminum shani semakin terisak-isak.. Anin dan gracia yang tidak tega langsung saling berpegangan untuk saling menguatkan..

Dari jauh gavi yang memeluk yori tidak berani mendekati istrinya karna sedari tadi shani enggan disentuh olehnya.. Gavi menyadari kesalahannya jadi dia membiarkan shani untuk tenang dahulu..

Bersambung

Mommy or MeWhere stories live. Discover now