17

1.5K 130 3
                                    

Mommy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mommy

Or

Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Me


Jessi sedang menikmati sarapan yang dibuatkan oleh mommynya sendiri.. Begitu pun dengan semua orang. Mereka duduk bersama di satu meja makan yang sama, duduk sebagai keluarga kecil yang bahagia.

Tapi entah kenapa sejak hari itu jessi kembali menjadi jessi yang dingin yang tidak banyak bicara.. Dan shani menyadari perubahan putrinya itu.

"Jessi bagaimana sekolah kamu nak? Katanya lusa ada acara tahunan lagi.. Kamu butuh apa biar daddy bantu"

Jessi seperti tidak mendengar apa pun, dia tidak menjawab pertanyaan daddynya..

"Jessi, daddy sedang bicara dengan kamu"gavi menegur putrinya

"Jessi.."

"Mommy.. Jessi telat, jessi pergi dulu" jessi mendekati mommynya dan menciumnya lalu melewati daddynya begitu saja

"Anak itu kenapa lagi? "Tanya gavi pada shani

"Mungkin jessi lagi banyak kegiatan.. Sudah nanti biar mommy yang tanyakan ya"ucap shani

"Ya sudah.. Ayok yori, kamu siap-siap kita pergi sekarang"

"Iya daddy"

Singkat cerita disekolah.. Untuk pertama kalinya jessi bersekolah dengan tenang karna tidak ada bullyan.

Namun kini harinya dipenuhi dengan bunga juga surat.. Ya diam-diam jessi memiliki penggemar rahasia.

"Bunga dan surat lagi? "Tanya olla

Jessi yang sudah membaca isi surat langsung menyimpan surat itu di atas meja"iya.. Aku bingung siapa orangnya??? "

Chika yang baru saja datang melihat bunga juga surat diatas meja jessi lagi "wiii.. Bunga rahasia lagi nih.. Pingin tau deh siapa yang naro"

"Apaan sih chik.. Kamu datang langsung godain"

"Ya udah maaf tapi jujur kamu penasaran kan siapa yang naro? "Tuduh chika

"Iya sih tapi ya sudahlah gak penting juga.. Lagian bunga dan surat ini ngeribetin juga"jessi mengambil bunga dan suratnya lalu dibuangnya di tong sampah

"Lah kok dibuang.. Sayang tau"ucap chika

"Kamu mau! Ambil aja.. "

"Ih gak mau"balas chika

Brakkkk
Suara gebrakan pintu membuat terkejut semua orang..

"Woy gw kaget.. LO MAU GW JANTUNGAN APA"ngegas olla

Dey datang cengengesan "hehehe santui broooo.. Selamat pagi kawan-kawan gw yang baik hati dan tidak sombong"

"Lebay lu.. "Cibir chika

"Chikaaa.. Kita ini saudara, kamu tidak boleh begitu"lebay dey

"Hadeuh drama mulu.. Gw bingung bunda anin ngidam apa.. Anaknya sampai kayak begini"olla ikut mencibir

"Gw juga bingung.. Bunda aja istighfar lihat lu dey"

"Yeelah.. Bunda bersyukur kali udeh lahirin bidadari kayak gw"

"Wleee.. Jijik banget lu"olla kembali memcibir

"Temen aku gini amat"jessi hanya ngelus dada..

Digedung smp..
Yori sedang memperhatikan kakak-kakak SMA sedang melakukan pengumuman undangan terbuka untuk acara tahunan anak SMA.. Namun dari sekian banyak kakak SMA hanya ada 1 yang terus memperhatikannya..

"Kamu! "Tunjuk salah satu kakak kelas pada yori

"Saya kak"yori menunjuk dirinya sendiri

"Kamu adeknya jessi kelas XI ipa 2 itu kan"

Yori mengangguk"iya kak.. "

"Bilangin ada salam dari kak enzo"

Yori terpaku, ternyata yang bertanya adalah teman-temannya enzo.. Tidak lama enzo masuk dengan teman-temannya yang lain..

"Zo.. Adek ipar zo"

"Cieeeee"semua orang dengan kompaknya karna memang gosip kedekatan enzo dengan jessi sudah tersebar dengan tiba-tiba, entah dari mana sumber gosip itu yang jelas yori sudah mendengar sejak pertemuan pertama kalinya mereka di parkiran.

"Kalian tuh.. Yori jangan di dengar ya..  Mereka memang suka seperti itu"dari penilaian yori, enzo orang yang baik tapi rasanya enzo sulit mendapi hati kakaknya itu..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung

Anak gadisnya mommy dan daddy nih..

Mommy or MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang