28

1.3K 135 5
                                    

Gavi melangkahkan kakinya dengan segera kedalam rumah sakit, rasa bahagia mendengar sang Putri telah sadar begitu meluap-luap. Gavi terus langkahkan kakinya menuju ruang rawat inap kebetulan kini jessi sudah diperbolehkan keluar dari ruang icu.

Membuka pintunya dan pemandangan pertama yang di lihat gavi yaitu mertuanya, terkejutlah gavi karna baru saja dia dapat surat terbuka kini yang memberikan surat tersebut sudah didepan mata.

"Papi"gavi langsung mencium tangan papi mertuanya yang datang seorang diri.

Gavi mendekati jessi yang menatapnya dengan sayu"daddy bahagia bisa melihat mata Indah kamu kembali terbuka.. Terus sehat ya sayang"gavi mencium kening putrinya

Gavi melirik istrinya "kondisi jessi saat ini bagaimana? "Tanyanya pada sang istri

"Baik mas.. "

"Gavi, kamu sudah terima surat terbuka dari papi? "Tanya mertuanya

Gavi pun mengangguk"sudah pi"

"Papi tunggu niat baik kamu itu" pembicaraan ini tidak dipahami shani

"Surat terbuka apa? "Tanya shani

"Kamu akan tahu nanti setelah jessi sudah pulang "ucap papi

Rasanya berat untuk gavi melepas keluarganya tapi mertuanya itu jika sudah memberi keputusan dan keputusan nya tidak bisa diganggu gugat.


Waktu terus berputar kondisi jessi semakin hari semakin baik.. Jessi yang sempat koma 1 minggu membuat kakinya agak lemas untuk digerakkan sehingga dia harus kembali belajar berjalan untuk menggerakkan kakinya kembali..

"Kite udeh kaya emak yang ajarin anaknye jalan"cibir dey saat membantu jessi belajar jalan

"Terserah lu dey.. Gw cape nanggepinnya"sahut chika

"Adek kakak berantem mulu"samber briel

"Adek kakak beda emak ya"samber chika

"Iyee.. Bilangin bunda kamu nangis chik, nanti bilangnya gini 'bunda chika beda-bedain didikan mami sama bunda' nah rasain lu diomelin"

"Wohhh tukang ngadu"chika gak terima

"Udah berantem mulu kalian tuh adek kakak.. Udah nih Mau bantuin aku gak "jessi mererai

"Ya udah aku aja yang bantu pegang" chika membantu jessi sebagai pegangan

"Pelan-pelan chik"dey memberi arahan

"Diem lu dey"balas chika

"Etdah masih aja.. "Olla geleng kepala dengan kelakuan 2 kakak beradik ini

Tidak lama yori datang membawakan makanan"ci.. Mau taro dimana? "Tanya yori

"Dimeja dekat TV aja"jawab jessi

Yang lain semua terdiam ketika yori datang, mereka memang kurang dekat dengan yori karena memang jessi jarang sekali membawa adeknya untuk jalan bareng..

"Udah sini sama aku aja yori"christy mengambil alih makanan yang di bawa yori

"Makasih christy"

"Sama-sama "

"Kita memang sering berantem tapi kita saling sayang.. Bener gak dey" chika melempar pernyataan ke dey

Dey mengangguk"iya.. Kita beda ibu tapi tetap saja kita ini saudarakan"

Jessi melihat yori yang tertunduk, jessi tau ada rasa sedih dihatinya hanya saja jessi gensi untuk menenangkannya.

"Yori kemarilah"panggil jessi

"Iya ci.. "Yori mendekati jessi

"Tolong bantu aku untuk tiduran di kasur" pinta jessi pada yori sebagai permintaan tolong pertama kalinya

Yori dengan senang hati membantu jessi namun dengan perlahan-lahan. Setelah ditempat tidur yori pertama kalinya melihat senyuman jessi padanya..

"Terimakasih "

"Sa.. Sama-sama ci, kalau cici butuh sesuatu lagi.. Yori siap bantu"

"Iya, sekarang makanlah.. Aku tau kamu tidak mungkin makan pagi"

Yori mengangguk pelan, yori bahagia ternyata jessi begitu perhatian padanya. Yori berjalan menuju meja untuk makan dan yang lain tersenyum begitu ramah..

"Jangan takut sama kita yori.. Jika kita teman cici kamu maka kita juga teman kamu"ucap briel

"Iyaaa"setelah sekian lama akhirnya yang yori harapkan terjadi saat ini

Walaupun hanya membantu jessi sedikit tapi rasa bahagianya begitu besar.

Mami, yori bahagia akhirnya cici bisa tersenyum pada yori. Ungkapan hati yori

Bersambung

Mommy or MeWhere stories live. Discover now