09

1.9K 144 7
                                    

Menjadi adik- kakak itu tidak mudah, walaupun perlahan jessi sudah menerima adanya kehadiran yori sebagai anggota keluarga mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Menjadi adik- kakak itu tidak mudah, walaupun perlahan jessi sudah menerima adanya kehadiran yori sebagai anggota keluarga mereka. Namun tetap saja untuk jadi adik yori belum bisa masuk ke kriteria adik idaman untuk jessi..

Yori melirik jessi sesekali ketika mereka belajar bersama diruang tengah.. Jessi yang fokus dengan tugasnya, sehingga tidak terlalu memperhatikan kondisi sekitarnya..

"Ci.. "

"Hmm.. "

"Ci jessi.. "

"Apa yori! Aku lagi sibuk"jessi menulis angka-angka di bukunya karna memang jessi sedang mengerjakan tugas fisika

"Uhmm ci.. Soal cici yang suka dibully disekolah itu apa mommy tau? "Yori memang sudah memanggil shani momny

Jessi langsung menghentikan gerak tangannya dan melirik kearah yori "kamu tau dari mana? "Tanya balik jessi

"Banyak orang yang bergosip itu di sekolahku"jawab yori sedikit takut

Jessi melihat yori sinis"mommy atau pun daddy memang tidak tau itu jadi kamu tutup mulut dan diamlah.. "

"Kenapa? "

"Apa harus aku jawab alasannya? "

Melihat jessi menjawab dengan sinis yori langsung terdiam, jessi merapihkan bukunya dan pergi begitu saja.

Yori melihat kepergian jessi"mommy daddy harus tau tapi ci jessi bisa marah klau aku kasih tau, haduh pusing aku.. "

Sedangkan dikamar yori membuka sedikit rambut yang menutupi keningnya yang terluka, jessi mendapatkan luka itu karna di dorong oleh kakak kelasnya hingga membentur meja..

"Ciii.. "Kini shani mulai membiasakan memanggil jessi dengan sebutan cici

Jessi yang terkejut langsung berbalik dan melihat mommynya membawa kue.. "Ya mom"

"Tadi mommy tanya yori kamu udah ke kamar, memangnya udah selesai tugasnya "shani menyimpan kue itu diatas meja

"Udah mom"

"Syukurlah, itu kue dari aunty baby kamu makan ya"

"Pasti dimakan"jessi takut jika shani menyadari luka di keningnya

Shani melihat gelagat yang aneh dari putrinya"ci kamu baik-baik saja? "

"Hmm.. Baik, memang kenapa? "

"Mommy merasa kamu nyembunyiin sesuatu dari mommy"

"Nyembunyiin apa? Jessi tidak nyembunyiin apa-apa kok.. Mommy jangan khawatir jessi baik-baik saja" jessi berbohong

"Bener"

Jessi menjawab dengan anggukkan, shani pun merangkul putrinya dan mencium putrinya "klau ada apa-apa kamu bilang mommy atau daddy ya.."

"Siap mom"

"Ya sudah mommy ke luar dulu, jangan lupa dimakan"shani pun keluar kamar putrinya

Akhirnya jessi bisa bernafas lega karna mommynya tidak menyadari luka di keningnya.

Shani yang baru keluar langsung terdiam dan melihat ke kamar jessi "mommy tidak bisa kamu bohongi jessi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shani yang baru keluar langsung terdiam dan melihat ke kamar jessi "mommy tidak bisa kamu bohongi jessi.. kapan kamu bisa terbuka nak"

Shani terduduk disofa dilantai 2 rumahnya dan merenungi masalah putrinya, gavi yang memang baru dari ruang olahraga melihat istrinya sedang duduk "sayang.. Sedang apa disitu"gavi mendekati

"Habis dari kamar jessi.. Cuman agak pegel aja jadi istirahat sebentar" ucap shani

"Oh.. Lebih baik klau apa-apa minta bantuan bibi atau yori karna kamu lagi hamil, takutnya kamu kecapean lagi"

"Iya mas"shani mana mungkin minta orang lain menyelesaikan masalah putrinya sendiri.

Shani menghubungi sisca untuk ketemuan dengan sisca juga olla di sebuah cafe.

Tidak butuh waktu lama shani bertemu dengan sisca juga olla dan membahas soal jessi di sekolah..

"Sejujurnya sih aunty kita semua udah greget sama jessi karna dia diam terus klau dibully.. Klau misalkan ada kita ya mungkin sedikitnya jessi tidak terlalu mengalami hal buruk tapi klau sendiri ya bisa terluka"cerita olla

"Kamu harus lebih ekstra perhatiin jessi, gimana pun bahaya shan biarin dia terus di bully.. Sikisnya bisa terganggu"ucap sisca

"Ya aku harus apa? Jessi itu sulit untuk bercerita bahkan sebagai ibu aku tidak tau perasaan anakku sendiri.. Dia selalu bilang baik-baik saja di saat aku tau dia sedang tidak baik.. Aku sulit meraihnya"shani menahan emosi sedihnya

"Dulu aku terlalu sibuk sampai aku lupa jika aku hiks adalah sekolah dasar baginya.. Hiks hiks.. "Shani akhirnya menangis

Sisca mengusap pundak shani "aku tau perasaan kamu shan.. Dulu aku pun melakukan hal sama dengan kamu, bahkan aku jarang sekali menggendong olla sejak bayi.. Tapi tidak ada yang terlambat setelah aku putuskan untuk fokus dengan keluarga.. Perlahan tapi pasti olla yang dulu sangat cuek padaku kini dia bisa sedikit-sedikit berubah.. Semua butuh waktu dan proses begitu pun dengan kamu juga jessi jadi jangan menyerah untuk lebih baik"

Shani beruntung memiliki sahabat yang selalu ada untuknya dan membantunya untuk memecahkan masalah..

Bersambung

Mommy or MeOn viuen les histories. Descobreix ara