23

1.5K 138 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

shani melihat wajah pucat putrinya lagi sedangkan gavien terdiam setelah mendengar ucapan istrinya"jessi sayang hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

shani melihat wajah pucat putrinya lagi sedangkan gavien terdiam setelah mendengar ucapan istrinya"jessi sayang hiks.. Ini mommy.. Jessiiii hiks hiks aaaaa"

Hati terasa berat melepaskan, rasanya mimpi buruk sedang terjadi.. Shani menangis mencium tangan putrinya. Hatinya sangat sakit bahkan seolah-olah dunia sedang menimpanya.. Berat rasanya..

Namun Keajaiban tuhan datang tiba-tiba, tangan jessi yang semula kaku kini kembali bergerak dan suster melihatnya"dok.. Tangan pasien bergerak"

Mendengar ucapan suster semua melihat tangan jessi yang benar-benar bergerak.. "Om.. Jessi"

"Kamu keluar dahulu, biarkan om yang menanganinya.. "

"Tapi om.. "

"Ci ayok keluar dulu"gracia dan anin membawanya keluar dan mereka semua keluar ruangan

"Sus.. Pasang kembali alat-alatnya"

"Baik dok.. "

Dokter kelvin memegang tangan jessi yang kembali menghangat"terima kasih nak kamu telah kembali.. Terima kasih tuhan engkau kembalikan kembali kebahagian kami"

 Terima kasih tuhan engkau kembalikan kembali kebahagian kami"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shani duduk lemas di depan ruangan.. Anin memegang kuat tangan shani agar shani tidak merasa sendirian "minum dulu ci.. Dikit saja"

Gracia membukakan air minumnya "ayo ci minumlah.. "

Air mata shani kembali jatuh membasahi wajah cantiknya..

"Ayok ci minum"bujuk gracia

Bukannya meminum shani semakin terisak-isak.. Anin dan gracia yang tidak tega langsung saling berpegangan untuk saling menguatkan..

Dari jauh gavi yang memeluk yori tidak berani mendekati istrinya karna sedari tadi shani enggan disentuh olehnya.. Gavi menyadari kesalahannya jadi dia membiarkan shani untuk tenang dahulu..

Tidak lama dokter keluar dan meminta gavi juga shani menemuinya diruangan.. Ada rasa takut yang hinggap namun mereka harus siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang diluar apa yang diharapkan..

Diruangan dokter mereka duduk berdampingan..

"Tuhan telah memberikan keajaibannya dihari ini, jessi telah lolos dari maut.. Dan Bersyukurlah peluru itu tidak menembus jantungnya.. "Ucap dokter kelvin

Dokter menghelang nafas dan melihat keponakan juga keponakan iparnya "gavi, shani.. Om ingin bertanya, apa jessi pernah mengalami benturan keras atau hal lainnya yang membuatnya sering sakit dikepalanya? "

Shani menggeleng "uhmm beberapa bulan lalu pernah ada kejadian tentang pembullyan disekolahnya dan keningnya terluka saat itu.. Tapi yang lainnya shani tidak tau, jessi jika ditanya jarang sekali menjawab, dia pun tidak pernah mau bercerita "

"Apa ada yang serius om? "Penasaran gavi

"Iya.. Jessi memang sudah melewati masa-masa kritisnya tapi dia akan koma entah sampai kapan.. Mungkin ini berat untuk kalian tapi terus berdoa untuk keselamatannya.. Tuhan sedang menguji kalian sebagai orang tua dan percayalah tuhan akan menolong kita nantinya"

"Ya tuhan .. Jessi.. "Shani terisak dalam ketertundukannya

Gavi menggenggam tangan shani "semua akan baik-baik saja"

Dokter kelvin mendekati shani dan memberikan kekuatan lebih "sabar dan iklas ya nak.. "

"Hiks hiks jessi.. "

Tangan, kaki shani bergetar olah sudah tidak ada lagi tenaga yang bisa menompang tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan, kaki shani bergetar olah sudah tidak ada lagi tenaga yang bisa menompang tubuhnya.. Air matanya terus mengalir keluar dari kelopak matanya yang Indah.. Hatinya sangat sakit tak kala melihat Putri cantiknya harus mengenakan alat-alat medis untuk menunjang kehidupannya..

Tangisnya kembali pecah ketika shani melihat wajah pucat tenang dalam tidurnya.. Tak kuasa rasanya shani menghadapi cobaan paling berat dalam hidupnya"jessi hiksss..hiksss.. "

Dari luar gavi hanya bisa melihat kondisi ruang icu dari sebuah kaca besar, tangan gavi menempel di kaca tersebut dan gavi pun tak kuasa menahan air matanya lagi..

"Daddy.. Kejar jeci.. Ayo daddy.. "

"Jeci cayang daddy.. "

"I love you daddy"

"Cepat pulang.. "

Suara jessi kecil terus terngiang-ngiang di kepala gavi.. Suara gemas itu seolah nyata, seperti jessinya sedang memanggil-manggil dia.

Bangunlah nak.. Bangun sayang. Gavi terisak dalam diamnya

Bersambung

Mommy or MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang