39

1.3K 119 4
                                    

Melalui hari yang semu tampa arah dan tujuan.. Jessi kini harus bangkit dari keterpurukannya seorang diri tampa ada tumpuan untuk menyanggah tubuhnya..

Terkadang dia hanya bisa menangis dalam kesendiriannya ketika rasa lelah menderanya, dia teringat bagaimana dahulu mommynya merasakan hal yang sama.. Ditengah kesibukannya mommynya selalu mengurusnya tampa mengenal rasa lelah..

3 hari sudah jessi tidak pulang karna pemotretan dan gracia tidak tau itu.. Jessi izin untuk menginap dirumah opahnya dari pihak daddynya.. Tapi nyatanya dia pemotretan.

Walau begitu gracia tidak mudah percaya, dia mencari info soal jessi dan sangat mengejutkan jika jessi benar-benar terdaftar sebagai model di agensi dimana shani dahulu bekerja...

Ketika jessi pulang bukan sambutan hangat yang dia terima tapi tatapan kecewa dari gracia dan semua orang yang menyayanginya..

"Jessi duduklah"aya meminta jessi untuk duduk dan jessi menurut

Gracia sudah sangat kecewa pada jessi sehingga dia enggan melihat wajah jessi..

"Jessi.. Aunty anin tidak akan mengatakan ini jika kamu itu jujur sayang.. Aunty disini semua kecewa dengan apa yang kamu lakukan.. "Anin membuka pembicaraan

"Jessi bingung ada apa? "Jessi memang kebingungan

"KAMU MASIH BERTANYA ADA APA? " gracia tiba-tiba meninggikan suaranya

"Udah ge.. Tenang dulu"sisca menenangkan

Jessi ketakutan dan aya yang di sampingnya memegangi tangannya..

"Ge tenanglah.. "Anin menegur

Gracia melempar semua majalah keatas meja"jelaskan ini maksudnya apa? "

Suara benda berbenturan membuat jessi terkejut. Anin tidak bisa berbicara jika gracia terus seperti ini "ge.. Tolong tenang dulu"

Melihat majalah jessi semakin tertunduk, anin sejujurnya merasa iba disini"jessi.. Aunty ingin tau apa alasan kamu memilih ini dan membohongi kita semua.. Kamu taukan mommy kamu ingin kamu fokus sekolah saja"

Jessi menangis tertunduk "Hiks.. Hiks"

"Aunty seperti ini karna aunty semua sayang kamu.. Bukan marah benci" sambung sisca

"Jessi minta maaf aunty hiks hiks. Jessi.. Jessi hanya ingin meringankan beban aunty semuanya hiks hiks.. " isak jessi

Gracia ikut menangis melihat jessi, jessi mengambil selembar surat tagihan di tasnya"ini surat tagihan biaya sekolah.. Hiks hiks.. Tagihannya besar aunty hiks.. Jessi.. Jessi tidak mau memberatkan aunty karna ini hiks. "

Aya melihat surat tagihan sekolah "ya tuhan.. Hah.. "

"Jessi tidak mau merepotkan semua orang termasuk aunty gre.. Aunty udah baik banget mau nampung kita, mau urusin jessi sama yori hiks.. Hiks hiks.. "Isak jessi

Gracia mendekati jessi dan memeluknya erat "aunty sayang kalian tulus.. Mana ada beban disini.. Hikss.. Aunty sudah menganggap kalian sebagai anak aunty sendiri.. Kalian sama seperti briel dihati aunty.. Soal biaya sekolah.. Kamu tinggal bilang kita semua dan kita urus.. Lagi pula mommy kamu itu sudah membuatkan tabungan pendidikan untuk kamu juga yori jadi kamu tidak perlu berkerja.. "

Aya mengusap kepala jessi "kita paham maksud kamu itu.. Tapi nak jika seperti ini pendidikan kamu akan tertahan.. Kita tidak melarang kamu ingin seperti mommy tapi tidak untuk saat ini.. Dan aunty yakin mommy juga menginginkan itu"

"Maafkan jessi aunty.. Jangan nangis.. Jessi sayang aunty"jessi mengusap air mata gracia

Gracia mencium jessi dengan penuh sayang"aunty marah karna aunty kecewa bukan benci kamu itu salah.. "

Jessi menangis memeluk gracia, sisca pun tiba-tiba dapat dari rumah sakit..
Sehingga dia menjauh sejenak.. Setelah mendapat kabar, sisca langsung bergabung lagi "jessi kita kerumah sakit.. "Panik sisca

Semua melihat sisca yang panik" kenapa sis? "Tanya anin

"Shani kritis"mendengar itu semua syok

"MOMMY"teriak jessi tiba-tiba  histeris

Aya dan gracia langsung mendekap jessi.. Anin melihat yori dari kamar langsung mendekati anak itu dan memeluknya..

Mendengar kabar buruk membuat mereka bergegas kerumah sakit segera karna sisca terus dihubungi oleh orang tua shani intuk membawa anak-anak..

Sampai disana maminya shani langsung memeluk kedua cucunya yang sudah menangis.. "Iklas ya sayang.. Ini yang terbaik hiks.. Hiks.. "

"Maksud omah? "Jessi melihat omahnya

"Mommy tidak bisa lagi bertahan.. Dokter mengatakan jika mommy kalian sudah tidak kuat lagi dengan semua alat yang menempel padanya.  Semakin lama semakin menyiksanya..  Jadi opah memutuskan untuk mencabut alat-alat itu dan kita harus iklaskan mommy ya"

Sahabat shani syok berat.. Begitu pun dengan jessi "engga.. Engga opah.. Mommy pasti bisa bangun.. Opah jangan buka alat itu.. "

"Jessi tenang dulu sayang"omah menenangkan

"ENGGA.. JESSI TIDAK AKAN BIARKAN KALIAN AMBIL MOMMY DARI JESSI.. CUKUP DADDY YANG PERGI.. JESSI TIDAK MAU.. JESSI TIDAK MAU MOMMY JUGA PERGI"jessi histeris

Jessi melepaskan diri dari pelukan omahnya langsung masuk keruangan.. Namun jessi terpaku ketika melihat mommynya tersenyum manis..

Semua orang masuk kamar, rasa sedih diwajah omah opah tiba-tiba pudar kini berubah dengan senyuman begitu pun dengan sisca..

Sejujurnya saat ditelepon tadi, maminya shani mengabarkan jika shani sudah sadarkan diri tapi karna permintaan shani sendiri jadi sisca ngeprank semua orang.. Aya, anin gracia melihat sisca yang nyengir "sorry guys"

"MOM.. MOMMY"jessi dan yori langsung berlari memeluk shani

Shani langsung mendekap kedua putrinya "maafkan mommy sudah buat kalian sedih.. "Shani mengecup satu persatu pipi putrinya

Jessi dan yori tidak bisa mengatakan apa pun saking bahagianya.. Keduanya menangis dipelukan shani begitu pun shani menangis haru karna rasa rindu pada anak-anaknya..

"Mommy merindukan kalian berdua"

"Kita jauh lebih rindu mommy hiks " hari ini adalah kebahagiaan luar biasa untuk jessi juga yori

Namun kekesalan untuk aya, anin dan gracia yang sukses di prank Siska.. Dan sisca justru tertawa puas karna sukses mengerjai sahabat-sahabatnya.

Bersambung

Mommy or MeWhere stories live. Discover now