27

1.3K 112 4
                                    

Enzo duduk dibangku dimana jessi biasanya duduk.. Enzo hanya diam dengan mata terus melihat kearah papan tulis..

"Si enzo sehat kan? "Bisik chika

"Sepertinya dia stres sejak jessi koma..  Ngeri banget gw! "Olla bergidik ngeri

Dey masuk kedalam kelas dan menggebrak meja dimana enzo sedang duduk melamun..

Brakkk..
Dey menarik kerah baju enzo dengan tiba-tiba, olla dan chika yang melihat langsung mendekati dey..

"Dey.. Lepas! "Chika berusaha menarik tangan dey dari kerah baju enzo

"LO BUKAN TUHAN ENZO"dey membuang kertas kewajah enzo

"Dey! Kertas apa ini? "Olla mengambil kertas bertuliskan nama jessi, foto dan ucapan yang mengarah bahwa jessi tidak akan selamat.. Memang tulisannya sebagai doa tapi dey tidak terima karna ada kalimat 'Waktunya dan Takdirnya sudah di balik pintu kehampaan' kata itu diartikan jika waktu jessi tidak akan lama lagi hal itu memicu amarah besar dari dey.

Olla yang mendorong bahu enzo "gw pikir lo itu cwo yang tulus.. Ternyata lo sama saja dengan cwo lainnya.. Lo puas sekarang dengan kondisi jessi seperti ini? Ohhh lo balas dendam setelah dipermalukan jessi saat itu! "

Enzo berdiri dari posisinya"itu bukan dari aku"

"Bukan dari kamu? HEH LIHAT DENGAN JELAS DISANA ADA NAMA LO JUGA TANDA TANGAN LO SEBAGAI KETUA OSIS KITA"dey masih ngamuk-ngamuk

Enzo melihat semua orang dihadapannya "untuk apa ketua osis mengatakan hal itu? Jika pun aku berniat memberikan doa dalam bentuk tulisan.. Aku tidak akan mengetiknya seperti itu, aku masih punya hati? Dan kalian harus tau.. Aku sungguh sungguh tulus pada jessi, dia menolak tidak masalah aku tidak dendam atau apa pun itu yang jelas aku akan terus mencintainya dengan sangat tulus" enzo keluar dari kelas.

Beberapa hari ini memang enzo selalu duduk dibangku milik jessi tampa melakukan apa pun, dia hanya melamun saja.

"Jika bukan enzo, siapa lagi? "Olla melihat kedua sahabatnya yang salah menuduh orang

"Jika bukan enzo, siapa lagi? "Olla melihat kedua sahabatnya yang salah menuduh orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mommy.. Mommy.. "

"Ya tuhan akhirnya.. "Suster yang menjaga segera memanggil dokter

Tidak lama dokter datang dan mendapati mata jessi terbuka "mommy.. "

"Sus kabari keluarganya segera "dokter yang menangani jessi saat ini  berbeda dengan yang menangani jessi pertama kali yang sebelumnya omnya sendiri.

"Baik dok"suster keluar dan dokter langsung memeriksanya

Shani yang baru saja datang langsung ditemui suster untuk segera ke icu..
Mendengar kabar anaknya sadarkan membuat shani ingin segera menemuinya.

Sampai diruangan..
Shani langsung mendekati jessi dan memegangi tangannya"jessi.. Ini mommy sayang"

Jessi menitikan air mata melihat wajah mommynya "maafkan jessi mom.. "Suara jessi terdengar kecil karna terhalang alat bantu pernafasan

Shani mengusap air mata putrinya "maaf untuk apa sayang.. Jessi tidak pernah sekalipun membuat mommy kecewa atau marah.. "

"Jessi sayang mommy.. "Ucap jessi pelan

"Mommy lebih sayang kamu.. Semangat untuk sehat sayang" shani mengecup sayang putrinya itu

Sedangkan dikantor gavi dibuat galau karna tiba-tiba mertuanya yaitu papinya shani memberikan surat terbuka untuk gavi mengembalikan kembali putrinya..

Papinya shani memang cukup keras, sampai restu menikahi putrinya saja dahulu sangat sulit. Ketika luluh dan kini dikecewakan pastilah beliau tidak terima. sehingga, beliau memberikan surat terbuka untuk menantunya dan meminta dengan baik anaknya kembali.

Hal ini membuat gavi galau karna bukan lagi mami mertuanya yang mulai menentangnya tapi papi mertuanya pun ikut turun.. Rasa penyesalan telah berkhianat semakin besar dan itu membuat kesehatan gavi sedikit menurun ya walaupun begitu dia tidak mau shani khawatir jadi dia berusaha baik-baik saja.

Bersambung

Setujukah kalian dia jadi daddy gavi?

Mommy or MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang