14

1.6K 156 3
                                    

Sepulang dari hantar yori les, mereka berdua mampir kerumah anin juga aya yang memang tinggal satu rumah kebetulan rumah mereka dekat dengan tempat les yori..

Sampai disana, jessi bermain dengan chika, christy dan dey.. Sedangkan shani duduk ditaman bersama teman-temannya..

"Seharusnya kamu tidak boleh terus diam shani, gavi itu sudah seenaknya memanfaatkan kelemahan kamu"aya menyimpan secangkir teh diatas meja

"Aya benar shan.. Gw sih engga bisa banyak bicara yang jelas pernikahan kalian sudah tidak sehat"sambung anin

"Aku diam bukan aku buta dan tuli dengan apa yang dia perbuat dibelakangku.. Aku hanya menutup itu dari anak-anakku.. Mereka seorang wanita, mereka tidak boleh trauma akan laki-laki hanya lihat kelakuan daddynya "

"Si gavi bener-bener.. Kapan dia ketahuan pernah nikah lagi selain ibunya yori? "Tanya tegas aya

"1 minggu setelah kami rujuk.. Ternyata selain maminya yori, gavi sudah menikahi 1 wanita lain di usia pernikahan kami yang ke 10.. Istrinya itu kini mengancam aku untuk tinggalkan daddynya anak-anak atau jessi juga yori dicelaki bahkan anak yang dalam kandunganku juga diancam dilenyapkan dihari kelahirannya.. Aku harus bagaimana? "Sejujurnya selama ini, shani hidup dengan perasaan tidak tenang dan selalu ketakutan walaupun suaminya masih sama tapi masa lalunya itu yang sangat mengganggu

Gavi bukan hanya pernah menikah lagi dengan maminya yori tapi dia juga menikah untuk ke 3 kalinya dengan seseorang yang tidak tau identitasnya.. Wanita itu tiba-tiba mengirimi pesan mengancam yang terus shani dapat setiap hari..

Shani tidak sekali pun buka suara.. Dia tidak mau suasana rumah yang panas akan mengganggu anak-anaknya..

"Apa sebaiknya kamu lapor polisi saja.. Ini udah kriminal shan"aya memperingati shani

"Aku tidak berani.. Nyawa anak-anakku dalam bahaya"

"Oke tenang dulu.. Elo lagi hamil, gw gak mau lo kenapa-napa, tenang oke "anin berusaha tenangkan shani

Tampa mereka ketahui anak-anak mendengar semua pembicaraan orang tuanya.. Dey melihat jessi dengan mata berkaca-kaca "jess.. Lo tenang dulu ya"

"Iya jess.. Nanti mommy kamu pasti cerita kok"ucap chika

Jessi langsung mendekati shani dengan marah "Kenapa mommy tidak pernah cerita klau mommy diancam hah.. "

Shani dibuat bingung karna melihat jessi datang-datang dengan marah "sayang ada apa? Cerita apa? "

"Mommy pura-pura bahagia demi jessi dan yori.. Hiks.. Tapi kenapa hiks hiks.. Jessi bahagia jika mommy bahagia.. Bagaimana jessi bahagia jika melihat mommy terus disakiti"

"Jessi tenang dulu nak.. Ayo duduk dulu, tidak baik marah-marah seperti itu"aya berusaha menenangkan

"Jess.. Mending ke kamar yuk"ajak chika

"Iya, ajak jessi ke kamar dulu ya" perintah anin

"Ayok jess"dey menarik tangan jessi tapi jessi tetap bertahan

Shani tau jessi tidak akan pergi sebelum dia menemukan jawaban yang pas baginya"duduk sini.. "

"Engga mau.. "

"Ayo sayang mommy tidak kuat berdiri.. Kaki mommy sakit, ayok duduk"

Jessi akhirnya mengalah dia duduk disamping shani, shani mengusap lembut kepala putrinya "sayang tidak semua kamu harus tau.. Mommy juga daddy tidak mau merenggut masa remaja kamu juga yori karna masalah seperti ini.. "

"Mommy sayang jessi kan hiks hiks" isak jessi

"Mommy sangat sayang.. Bahkan momny rela lakukan apa pun untuk kebahagiaan kalian "air mata shani terjatuh

"Klau gitu.. Kita pulang kerumah omah.. Hiks disana kita semua aman hiks.. "

"Tidak bisa.. Kalian harus sekolah, mommy tidak mau sekolah kalian terganggu.. Jessi dengar mommy, yakinlah semua akan baik-baik saja"

"Pantas semua mengatakan kita beda dan jessi sadar sifat mommy juga jessi itu beda.. Jessi sadar perbedaan mommy juga jessi jauh.. Mommy terlalu lembut menghadapi masalah ini.. Aunty tolong jelaskan pada mommy.. Mommy tidak boleh terlalu lembut atau daddy akan terus menerus menyakitinya"ucap jessi

Bersambung

Mommy or MeWhere stories live. Discover now