“Dasar orang-orang brengsek!” Jaemin masih dapat mendengar Jeno yang tak berhenti mengumpati orang-orang yang telah menuduhnya sembarangan. Rupanya Jeno benar-benar dibuat jengkel kali ini.
Sepeninggalan Jeno, Jaemin tak juga beranjak pergi dari posisinya. Matanya melihat satu potong sobekan foto yang melayang tepat di bawah kakinya. Bagus sekali, itu adalah bagian di mana Jeno memberikan nafas buatan untuk Sookyung melalui mulut. Jaemin menatap foto itu dengan nanar. Hatinya terasa seperti diremas dan itu sedikit membuatnya tidak nyaman.
Tanpa banyak kata, Jaemin bergegas pergi dari tempat itu. Berharap kejadian ini tidak pernah terjadi dan Jeno tidak harus merelakan bibirnya menyentuh bibir gadis manapun.
‘Lihat saja! Akan kucari tau apa yang sebenarnya terjadi!’ Jaemin bersumpah akan mencari tau penyebab gadis bernama Kim Sookyung itu bisa terjatuh di kolam renang. Hal ini cukup janggal, mengingat tidak ada yang boleh memasuki area kolam renang apa bila tidak ada jadwal latihan di sana.
‘Akan kuberi pelajaran pada siapapun yang telah membuat Jeno kehilangan ciuman pertamanya!!’
.
.
“Sookyung-ah, apa benar anak itu justru menolongmu di kolam renang kemarin?”
“Dia tidak benar-benar memaksamu 'kan!?”
“Katakan saja yang sejujurnya. Kami yang akan maju kalau ternyata penjelasan yang dilontarkan anak itu hanyalah kebohongan semata!”
Sookyung, gadis yang tengah menjadi buah bibir hari ini tengah dikerubungi banyak murid lelaki yang tak lain adalah penggemarnya sendiri. Gadis itu cukup populer di angkatannya dan Jeno, entah apa yang membuat gadis itu menjadi populer padahal kalau menurut Jaemin wajah gadis itu tergolong biasa saja.
“Eum..itu...” Sookyung tampak ragu untuk menjawab. Tetapi ketika pandangannya tak sengaja bertemu dengan tatapan seorang pemuda tak jauh darinya, bulu kuduk Sookyung tiba-tiba bergidik ngeri. Perasaan takut dan gelisah menyelimuti hati Sookyung. Tatapan mengintimidasi yang dilayangkan oleh orang di balik tembok tikungan tangga itu membuat sekujur tubuhnya berkeringat dingin.
“Sookyung-ah! Katakan saja pada kami! Kami hanya tidak ingin gadis sebaik dan sepolos dirimu dinodai oleh laki-laki freak seperti anak itu!”
Jaemin yang berdiri di dekat jendela koridor sekuat tenaga menahan diri untuk tidak menampar mulut orang-orang yang telah menghina Jeno.
“Um....a-aku tidak ingat apa-apa...tau-tau dia menciumku...a-aku takut...ciuman pertamaku direnggut olehnya..hiks..” Bak ratu drama, hanya dengan hitungan detik saja Sookyung sudah menitikkan air mata. Seakan-akan sesuatu yang paling berharga baginya telah direnggut secara paksa dan dalam kasus ini, adalah ciuman yang katanya adalah ciuman pertama gadis itu.
Penuturan Sookyung sukses membuat emosi para penggemarnya kembali meledak-ledak dan kalang kabut mencari keberadaan Jeno yang entah ada di mana saat ini. Tadi Jaemin pikir Jeno langsung naik ke kelasnya sendiri, ternyata tidak. Jadi sampai saat ini, batang hidung Jeno tidak terlihat lagi.
‘Aku harus mengajak gadis itu bicara empat mata!’ Jaemin mengepalkan kedua tangannya kuat dengan sorot mata menatap nyalang Sookyung yang masih berakting sedih.
‘Menjijikkan! Dia bahkan berani berakting seperti itu!’ Hampir tiga tahun bersekolah di sana, baru kali ini Jaemin semuak ini bersekolah di tempat yang berisi orang-orang kejam seperti mereka.
Jaemin sudah melangkahkan kakinya hendak menghampiri Sookyung yang ditinggal seorang diri, namun seorang pemuda mendatangi Sookyung lebih dulu lalu menarik tangan gadis itu untuk mengikutinya secara paksa. Langkah Jaemin otomatis terhenti, rasa penasaran dan kecurigaan kini menyelimuti dirinya.
YOU ARE READING
Our Fate 「 The Jung 」
FanfictionSequel of My Mate "Jaehyun, aku takut terjadi sesuatu pada anak-anak kita." "Jangan khawatir, okay? Kita hanya cukup percaya kepada mereka. Anak-anak kita kuat dan tau cara mengendalikan diri mereka sendiri. Jika suatu saat nanti 'mana' itu mulai m...
「 15 : Skipping Class 」
Start from the beginning
