4. Asila Fioleta

685 172 23
                                    

Santai dulu aja guys, jangan tegang apalagi di jadiin beban pikiran ehehe.

Enjoy..

Spam yoo, kita kan kawan. Biar rame gitu ehee.

Selamat membaca!!

•••

Matteo menepuk pundak korban yang ada di hadapan nya. "Lo masih hidup?"

Mengenai sang korban, dia merupakan seorang cewek. Kalau di lihat-lihat, menurut Matteo mereka masih seumuran.

Mata yang awalnya terpejam itu perlahan terbukan.

"S-sakit." lirih cewek itu.

Mata tajam itu menatap nya iba, kasihan sekali pikir Matteo.

"Bentar, gue telpon ambulan dulu." ujar Matteo mengeluarkan ponselnya.

"Eh, nomornya berapa ya?" Matteo menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Matteo belum tahu menahu tentang beberapa hal yang ada di kota ini, jangan lupakan dia baru beberapa hari di Jakarta atau kurang lebih satu mingguan.

"Shit! Telpon siapa?" monolog nya.

Matteo melirik ke arah cewek itu yang sesekali memejamkan matanya menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Tunggu bentar, jangan dulu mati."

Lalu Matteo menuju ke luar ke arah motornya tanpa menghiraukan luka di lengan nya.

Seakan ingat dengan seseorang, Matteo pun segera menghubungi nya.

"Hal -"

Baru saja orang di telpon itu ingin berbicara, dengan cepat Matteo mendahuluinya.

"Dimana?" tanya Matteo.

"Hah?" beo orang itu.

"Ck, ke jalan merpati nomor 23 sekarang." ujar Matteo berdecak kesal.

"Sekarang?"

"Hm, buruan!"

"Ngapain?"

Sebab Matteo tidak memberitahukan tujuan yang jelas, pikir orang di sebrang telpon sana.

"Sekalian ajak Arden sama Gege." ujar Matteo tanpa menjawab pertanyaan orang itu.

"Ngapa -"

"Pake mobil, jangan motor."

Tut tut

Matteo memutuskan sambungan telpon nya secara sepihak.

Yap, orang yang Matteo telpon barusan adalah Devon, si cowok play boy yang gagal move on sama mantan terakhirnya.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya mobil pajero hitam berhenti di hadapan Matteo yang tengah menunggu di motornya.

"Haha... Anjing lo pada ngelawak apa gimana?"

Tawa Matteo pun pecah saat melihat ketiga orang yang di tunggu nya keluar dari mobil dengan pakaian yang absurd menurut Matteo karena baru pertama kali nya dia melihat mereka berpakaian seperti itu.

Bagaimana Matteo tidak tertawa, bayangkan saja Gege menggunakan piyama bergambar tayo ditambah dengan kacamata nya yang miring.

Lalu Arden menggunakan kolor bergambar naruto dengan baju bergambar mikey dan penutup mata di dahinya bergambar nami, ck dasar anime lovers.

Dan terakhir Devon yang menggunakan t-shirt ditambah jaket jeans namun bawahannya menggunakan kolor minion.

Ketiganya saling pandang saat melihat Matteo yang tertawa lalu menggidikan bahunya pertanda tidak tau.

Loker 23 : Who She? Where stories live. Discover now