2. Selamat Datang

1.5K 296 147
                                    

Oy oy oyy

Spam komen yoo.

Selamat membaca!!

•••

Bel pulang telah berbunyi, seharian itu sekolah di bebaskan, benar-benar surga duniawi bagi para pelajar karena tidak di hadapkan dengan deretan angka dan rumus di papan tulis.

"Nongkrong yuk, gue gabut di rumah." ajak Devon.

"Lah, emang kapan lo ada di rumah? Bukan nya kelayapan terus?" tanya Gege bingung.

"Lo kayak gak tau si play boy aja, kerjaan nya kan nyari job terus." ujar Arden dengan nada mengejek.

"Job apaan?" tanya Matteo penasaran.

"Open bo."

Sontak Gege dan Matteo tertawa mendengar apa yang di ucapkan oleh Arden tanpa memperdulikan raut wajah Devon yang terlihat masam.

Devon menggeplak kepala Arden, "Anjing lo." geram nya kesal.

"Sakit bangsat." keluh Arden sambil mengusap kepalanya.

"Jadi gak?" tanya Gege memastikan.

"Gue sih gas." ujar Arden di angguki Devon.

Lalu ketiga nya beralih menatap Matteo, Matteo yang merasa di perhatikan pun meringis tak enak.

"Sorry, gue gak bisa."

Bukannya Matteo ingin menolak, tapi memang kalo sekarang dia ada janji bersama sang Ayah.

"Oh yaudah sih santai aja sama kita mah." sahut Devon.

"Mungkin lain kali bro, gue duluan." pamit Matteo.

Arden, Gege dan Devon pun menganggukan kepalanya.

Matteo bangkin dari tempat duduknya, lalu mengambil tas dan menyampirkan nya di bahu kiri.

Sekolah sudah hampir sepi, tapi masih ada beberapa murid yang sedang latihan ekskul.

Matteo berjalan ke arah loker, dia ingin mengambil seragam yang tadi pagi sempat dia simpan untuk di bawa nya pulang.

Lagi-lagi Matteo mengernyitkan dahi nya saat berada di depan loker milik nya.

"Kenapa wanginya makin menyengat." ujar Matteo heran.

Matteo pun membuka loker nya, dahi nya makin mengernyit saat menemukan selembar kertas di atas baju seragam nya itu.

Lantas Matteo mengambil nya dan melihat sebuah tulisan dan gambar bunga di samping nya.

"Welcome." gumam Matteo saat membaca tulisan di atas kertas usang yang kecoklatan itu.

Tak ambil pusing, Matteo pun meremas kertas tersebut lalu memasukan nya ke dalam saku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak ambil pusing, Matteo pun meremas kertas tersebut lalu memasukan nya ke dalam saku. Dia segera mengambil seragam nya dan di masukan ke dalam tas.

Tatapan mata tajam nya menelisik ke segala arah, dirinya seperti merasakan tatapan mengintimidasi tapi Matteo tidak melihat ada yang mencurigankan sama sekali.

Loker 23 : Who She? Where stories live. Discover now