"Ya, ya, yang itu jangan dilihat" kata Kennand berusaha mengambil foto itu dari tangan Hazel.
"Diem liat aja sebentar, Kennand" balas Hazel, namun tetap Kennand tolak.
Ia anggap itu adalah foto terburuknya, karena ia nampak sangat berkeringat setelah bermain sepak bola.
"Yaudah udah kan liatnya? Balikin sekarang sam---"
Seketika perkataannya terhenti saat kakinya tak sengaja tersandung kaki meja yang membuat keduanya terjatuh bersama.
Kennand meneguk salivanya kuat, ia berusaha tetap menahan tangannya agar tidak, yaa lebih parah intinya.
"Kennand gue minta gul----", tanpa aba-aba Ellio masuk ke dalam ia berniat meminta gula namun yang dilihatnya jauh lebih manis dari gula.
Ellio memang sudah biasa datang untuk meminta apapun pada Kennand, terutama bahan masakan. Teman yang 🤏🤏.
Matanya terbuka lebar, Ellio masih mematung disana, kalau dibayangkan wajah syok nya, bisa dibilang ia tak akan lupa apa yang ia lihat hari ini.
Hazel dengan cepat mendorong tubuh Kennand yang berjarak hanya beberapa puluh sentimeter dari tubuhnya, itu membuat Kennand terdorong kebelakang. Dorongan itu cukup kencang.
"Astagfirullah, apa yang hamba lihat ya Allah," gumam Ellio.
"Gue gak liat Ken sumpah," ucap Ellio ia menunjukkan 2 jarinya. "Tapi mandang sama tatap doang" lanjutnya.
Gara-gara terkejut Ellio belum sempat melihat siapa gadis di sebelah Kennand.
"HAZEL?!" Beonya terkejut.
"Plis, Lo Hazel kan? Gue gak salah liat?" Katanya sembari menggosok gosok matanya.
•
•"Sumpah ya Lo berdua bikin gue kaget, terutama Lo Cel, Lo kek-- buat gue kit heart" ucap Ellio dengan nada sedih.
"Bisa berhenti ngomong sekarang?" lanjut Kennand.
Memang betul, sedari tadi Ellio tak ada berhenti nya berbicara.
"Gue laporin Jio nih--"
"Ya!" Potong Hazel cepat, bisa bisa ia dalam bahaya kalau sampai Jio tau.
"Canda Cel, cantik amat sih jadi cewek lagian, pantes Kennand nempel" ucapnya menaik turunkan alisnya menggoda.
Kennand menatap Ellio dengan aura permusuhan. Rasa ingin meninju wajah Ellio ia rasa sudah ingin dilakukan.
"Sorry ya gue ganggu, tapi kayaknya gue dateng di waktu yang tepat, btw tadi kalian ngapain?" Ucapnya tetap menggoda ia menaik turunkan alisnya.
"Gausah mikir aneh-aneh tadi jatuh, bukan yang lain", ucap Hazel berusaha meyakinkan Ellio, pasalnya ini Ellio, si manusia cepu.
"Iya, iya," Ellio mengangguk. "Ken Lo diem tapi anjir lah" lanjutnya.
"Apa?"
Ellio menggeleng dengan senyumannya. "Ya kek gak jadi lah, soalnya kayaknya gue juga begitu"
"Katanya Lo gak kenal Hazel ya?!" Tegasnya pada Kennand.
JE LEEST
Kennand Perfect Boyfriend
Tienerfictie'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin. Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...
Part : 21
Start bij het begin