[7] We are Enchant Liar 0.3

Mulai dari awal
                                    

"Kau harus menemani si kurator itu," jawab Gerry dengan geram. "Lalu aku harus menangani bagian laju masuk uang hasil lelang. Jackson akan menemani wanita cantik yang diundangnya. Eamon akan memastikan target yang kita manfaatkan datang dan terkendali. Sedangkan Owen akan memimpin anggota untuk merampas benda itu."

Laki-laki itu menjelaskan dengan menggebu-gebu.

"Terima kasih sudah mewakilinya untukku, Gerry." Sza tersenyum senang.

"Yes!" Archer memekik senang. "Artinya aku akan bersama Freya."

"Sialan, sialan," gerutu Eamon.

"Aku butuh akses masuk ke ruang penyimpanannya," gumam Freya.

"Tenang saja, aku akan memberikannya padamu tiga hari sebelum acara lelang diselenggarakan," jawab Gerry.

"Tunggu! Lalu apa tugas Gerry?" selah Jackson.

"Merekrut orang melalui online," jawabnya dengan nada meledek.

Owen melempari Gerry dengan remahan kukis di dekatnya. "Kalau virtual tidak bisa melihat wanita cantik, bodoh. Tidak bisa cuci mata."

"Kata siapa?" tantang Gerry. "Ada booking online, kenapa sibuk cari sedangkan memilih via online saja enak? Sudah disediakan profil jadi kita bisa pilih sesuai yang kita mau."

"Heh! Jaga bicaramu, bangsat!" sentak Rosenau.

Gerry berdiri dari duduknya dan menuding Rosenau. "Bukan hanya aku. Jackson dan Eamon juga! Kenapa kau melihatku seolah hanya aku yang berdosa!"

"Wah! Sialan! Jangan mulai bertengkar kalian berdua!" teriak Archer dari kursinya.

Jackson mengangkat kedua tangannya. "Aku tidak ikutan. Sza, jika sudah selesai aku pergi."

Freya berdiri mengekor Jackson yang meninggalkan ruangan lebih dulu. Kupingnya lama-lama jadi tuli jika mendengarkan Rosenau dan Gerry beradu mulut. Bisa dipastikan, lima menit lagi ruangan ini sudah jadi arena bertarung. Jika mereka tidak cepat-cepat pergi pasti ikut babak belur. Di belakangnya, Archer mengekor.

"Aku selalu senang jika bekerja denganmu," ucapnya.

"Asal jangan brutal," kecam Freya dengan suara datar.

"Coba lihat cermin, siapa yang brutal di sini," ejek Archer tidak mau kalah.










Kakinya melangkah keluar aula, belajalan menuju koridor sepi dan menemukan seorang bodyguard menyambutnya.

"Tuan Eamon Rhou?" tanyanya.

Eamon hanya mengangguk.

Pria bersetelan itu menuntuk Eamon mendekat pada seorang pria berkacamata dengan setelah berwarna cerah secerah taman kanak-kanak. Setelah itu dia pergi menyisakan Eamon dan pria bernama Rick Roger.

"Benda yang kau tawarkan asli?" tanya Rick tanpa basa basi.

"One hundred percent."

"Bagaimana kau mengetahuinya?" tanya Rick lagi begitu mengintimidasi tanpa menoleh ke lawan bicaranya.

"Sama seperti aku mengetahui tentangmu," jawab Eamon ringan.

Rick memutar tubuhnya menatap Eamon.

Dua hari lalu pukul tiga pagi, laki-laki ini menghubunginya. Tanpa basa basi mengatakan bahwa dia bisa membawakan benda paling mahal yang diincar oleh semua konglomerat, pedang pusaka milik Napoleon Bonaparte seharga puluhan juta dollar.

"Imbalan apa yang kau inginkan?"

Eamon tertawa. "Imbalan?"

Tampaknya, Rick tidak punya selera humor sama sekali karena wajahnya tetap kaku meskipun Eamon tertawa.

FLY BY NIGHT; ENCOUNTER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang