17| The Choices

341 105 96
                                    

August patut bingung atas banyak hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

August patut bingung atas banyak hal. Tangannya ingin memukul apa saja yang ada di depannya. Kalau bisa memukul wajah Alpha sekalian. Empat tahun. Dan ini adalah kali pertama Alpha berlari di luar jalur aman. Bukan, bukan di luar, tapi justru entah ke mana arahnya.

Laki-laki itu hanya mampu menatap ponselnya yang tergeletak tak bersalah di atas meja dengan tatapan nanar. Panggilan yang dia terima beberapa menit lalu seolah membuat darahnya terhisap habis oleh tanah.

"Mereka datang," ucap Gerry yang menangkap dua siluet manusia paling ditunggu pagi ini.

August segera bangkit dari kursinya, berjalan cepat mendekati Alpha dengan mata memicing dan rahang mengeras.

"Ikut aku. Kita perlu bicara." Suara August lebih mirip desisan ular daripada ucapan lantang yang mengandung amarah.

Alpha menoleh sekilas pada Freya di sampingnya kemudian berderap pergi menyusul August.

"Ada apa?" tanya Freya pada Jackson dan Gerry yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Wanita itu merasa seperti dikuliti hidup-hidup. Apa dia melewatkan sesuatu yang teramat penting pagi ini? Salahkan Alpha.

"Seharusnya kami yang tanya. Kalian semalam kemana?" tindas Jackson.

Freya mengerjapkan mata dua kali. Kemana? Bisa dijawab. Tapi pertanyaan selanjutnya pasti meragukan untuk dijawab. Memangnya mereka mengharapkan jawaban apa? Wanita itu duduk di salah satu sisi sofa dan menengok beberapa lembar dokumen yang berserakan di atas meja.

Pekerjaan mereka banyak, wow. Tapi Freya bersenang-senang. Kesimpulannya, jangan dijawab.

"Sejak kapan kau tahu jika Alpha anggota IMF?" Pertanyaan Gerry sungguh mengejutkan.

Butuh tiga kali tarikan napas bagi wanita itu untuk menjawab. "Saat aparat melakukan penggerebekan di rumah kita."

Freya tidak tahu, lebih tepatnya tidak mengerti. Dia seperti wanita yang berjalan dalam gua gelap kemudian meraba-raba atas situasi asing pagi ini. August yang kesal, Alpha yang berpura-pura tenang, Gerry yang gelisah dan Jackson yang tegang. Situasinya menyesakkan.

"Sungguh?" tanya Jackson lagi memastikan.

"Memangnya ada apa?" tanya Freya dengan suara melengking nyaris berteriak.

"Kesepakatan apa yang kau buat dengannya?" Jackson sudah mirip detektif. Suaranya tajam, tatapannya apalagi, dan pertanyaannya mirip anak panah yang mengejar target.

Freya meluruhkan kedua bahunya dan membanting punggungnya pada sofa. Wanita itu menggeleng. "Aku tidak mengerti. Maksudku ...."

Kalimat Freya menggantung begitu saja saat ingatannya ditarik paksa pada malam dia dan Alpha bertengkar hebat dan berpisah. Sekeras apapun Freya menyangkal, dia benar-benar tahu ada yang janggal di malam itu. Mata Freya membola sempurna, menatap Jackson dan Gerry bergantian. Inilah kenapa, Freya tidak pernah sedikitpun membahas Alpha sejak saat itu.

FLY BY NIGHT; ENCOUNTER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang