7| Let's Play a Little Longer

456 122 83
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Freya berderap menuju dapur. Tangannya sibuk mengumpulkan rambutnya dan mengikatnya jadi satu tanpa unsur kerapian. Yang penting tidak menutupi dahi dan membuat lehernya geli.

"Dimana yang lain?" tanya wanita itu saat hanya mendapati August yang berkutat di balik kompor.

"Alpha masih mandi." Hanya jawaban itu yang terpikir oleh August. Dia menyendok nasi goreng dari dalam wajan dan memindahkannya ke beberapa piring.

"Kau bisa membantuku?" tanya August.

"Apa yang perlu kulakukan?"

August menunjuk meja makan dengan dagunya, "Rapikan, lalu pindahkan piring-piring ini kesana. Ambil minuman di kulkas, aku akan siapkan gelasnya."

Freya mengangguk-angguk bersamaan dengan semua perintah dari August. Dia memindahkan lima piring berisi nasi goreng hangat pada meja makan di seberang. Freya juga menyiapkan sendok lengkap dengan garpunya. Dia memindahkan satu piring lainnya berisi telur dan sosis matang yang aromanya menggoda. Terakhir, sembari menunggu August membersihkan sisa dapur dan membawa gelas, Freya menyerut keju di atas salah satu piring.

"Wow, kenapa kau berubah jadi gadis manis?" ledek Gerry saat kakinya berhasil menapaki ruang tengah.

"Karena aku sudah lapar."

Gerry terbahak-bahak mendengarnya. Dia menyeret salah satu kursi dan duduk di sana. Dahinya berkerut melihat Freya dengan gerakan lambat sedang menyerut keju.

"Apakah menunya nasi goreng keju?" tanyanya.

"Tidak. Hanya nasi goreng," selah August yang datang dengan lima gelas diapit dengan dua lengannya menempel dada.

Jackson datang. Dia menyambar sosis lebih dulu bahkan sebelum duduk. "Aromanya masuk sampai kamar. Wah, jadi kita punya koki pribadi sekarang?" sanjungnya saat melihat uap panas menguar dari nasi goreng.

"Aku pasti betah jika tinggal bersamamu," timpal Gerry sebagai respon dari pujian Jackson sambil menatap August dengan senyum merekah hingga lesung pipinya terpetak sempurna.

Freya mendelik. Jika saja Freya tidak ingat mereka sedang ada dimana dan bersama siapa, sudah dipastikan Gerry akan menerima tinju telak darinya sampai mulutnya bengkak dan tidak bisa bicara. Akan Freya congkel lesung pipi laki-laki itu biar lubang sekalian pipinya. Padahal Freya juga sering membuatkan mereka makanan tapi tidak pernah mendapat pujian seperti itu. Yang ada adalah ocehan Jackson 'Buat variasi menu dong, Freya!' atau Gerry dengan lesung pipinya yang menyebalkan 'Tidak mirip dari resto cepat saji yang di sudut jalan.'

Wanita itu hendak memprotes dan menyemburkan makian tapi urung saat Alpha datang. Laki-laki itu tersenyum lebar dengan hidung berkerut yang menandakan dia suka dengan aroma masakannya.

"Yang mana punyaku?" tanya Alpha yang barusaja duduk di samping Jackson.

"Ini." Freya menyodorkan sepiring nasi goreng hangat dengan taburan keju di atasnya.

FLY BY NIGHT; ENCOUNTER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang