6. Cerita baru bersama Reyhan

104 20 10
                                    

Rey adalah pacarku disaat usiaku 21 tahun. Hingga sampai aku lulus kuliah dan mulai bekerja, dia adalah laki-laki yang menemaniku disaat apapun yang terjadi.

Aku menyukainya, saat ia mengantarku pulang usai pergi bersama teman-temanku. Saat itu hujan dimalam minggu, entah kenapa hujan adalah hal yang menyakitkan saat bersama dika, karna saat itu kami berpisah saat hujan turun.

Namun saat bersama rey, aku mulai menyadari ternyata hujan itu indah. Dia jatuh dengan perlahan, membasahi dunia ini, memberikan kesejukan pada penikmat bumi ini. Terlebih dia mendekatkanku pada yang tadinya jauh.

Aku suka hujan, saat bersamanya. Tentu, bersama rey.

Malam itu aku masih tersenyum-senyum saat turun dari motornya rey. Rey melihatku tersenyum lalu memegang tanganku.

"Nanti langsung mandi yah biar ngga sakit" ucapnya dengan suara yang selama ini aku dambakan.

"Iya" jawabku sambil senyum-senyum malu.

"Makasih ya udah anterin aku pulang" ucapku yang masih gagu saat itu. Rey adalah pacar pertamaku, jadi wajar saja saat itu aku masih seperti bocah.

"Iya sama-sama. Nanti aku kabari ya kalo udah sampe kosan" ucapnya sambil menyelah kembali motornya. Tak lupa dia memberikan senyuman tulus padaku, kubalas dengan lambaian tangan yang tergerak dari hati yang terdalam.

Hari itu adalah hari jadian kami. Rey menyatakan cintanya padaku saat kami sedang kumpul di sebuah cafe dekat dengan kosan. Cafe yang biasanya setiap malam minggu selalu ramai dikunjungi.

Saat itu akupun menyukai rey, dia adalah laki-laki yang baik, sopan, pintar dan tampan. Bagiku sangat beruntung jika aku adalah pacarnya.

Hubungan kami berjalan seperti layaknya pasangan pada umumnya. Rey mengantarku ke kampus, rey lalu menjemputku, kami makan bersama , kami ngobrol di telepon sampai hp lowbet. Begitulah, aku sangat menyukai rutinitas itu.

Persahabatan dan Cinta (OnGoing)Where stories live. Discover now