56. HR : DIANTAR PULANG REZA 🥀

Start from the beginning
                                    

“Hei, saya itu belum berkeluarga. Umur saya baru 25 tahun, hanya selisih beberapa tahun dengan kamu. Jadi, saya rasa panggilan kamu itu terlalu berlebihan.”

“Dih, gue mah manggil orang ya menyesuaikan penampilannya. Karena di mata gue penampilan lo kelihatan tua, jadi gue panggil Om.”

“Ya sudah, terserah kamu. Yang penting, sekarang kamu naik ke mobil saya ... saya antar pulang. Kalau kamu masih tetep kekeuh nungguin kendaraan umum yang lewat, saya pastikan kamu akan bermalam di sini,” ucap Reza.

Rhea tampak menimbang-nimbang. Apa yang dikatakan Reza ada benarnya juga. Sekarang hujan turun dengan lebatnya. Kendaraan umum jarang yang akan lewat jika seperti ini.

Kenapa gak Haidar aja, sih, yang muncul? Kenapa harus om-om ini? batin Rhea.

“Halo,” panggil Reza melambaikan tangannya di depan wajah Rhea karena gadis itu melamun.

“Ya udah, gue terima tawaran lo, tapi awas aja ya kalau lo sampai macem-macem sama gue.”

“Iya, saya gak akan macam-macam sama kamu. Kecuali kamu yang mau macam-macam sama saya. Mungkin saya gak akan nolak.”

Mata Rhea langsung melotot. “Heh! Enak aja lo kalau ngomong.”

Bukannya takut, Reza malah terkikik geli. “Bercanda. Kamu ini baperan banget,” ucapnya.

Ngeselin banget, sih, nih, Om-Om. Untung ganteng, ceplos Rhea dalam hatinya.

Diwaktu yang bersamaan, Reza tiba-tiba mengubah posisinya menjadi sangat dekat dengan Rhea. Tentu saja, hal tersebut membuat sang empunya terkejut dan refleks menjauhkan tubuhnya.

“Mau apa lo?” tanyanya was-was.

“Jangan mikir yang aneh-aneh. Saya hanya sedang berbaik hati, membagi payung saya dengan kamu, biar kamu gak kehujanan,” jelas Reza.

“Gak usah. Gue bisa sendiri,” ucap Rhea merampas payung dari tangan Reza dan menyelonong masuk begitu saja ke dalam mobil laki-laki itu.

Reza dibuat bengong oleh kelakuan Rhea. Kalau payungnya diambil, otamatis dirinya yang basah menuju mobil.

“CEPETAN, OM!” Dengan tidak tahu dirinya, Rhea berteriak dari dalam mobil.

Reza menghela napasnya pasrah, lalu segera berlari masuk ke mobilnya. Karena kemejanya sedikit basah terkena hujan, akhirnya Reza memutuskan untuk melepasnya saja. Namun, ketika ia hendak membuka kancing kemejanya—

“GILA! LO MAU NGAPAIN?”—Rhea yang melihatnya tiba-tiba berteriak.

Gadis itu sepertinya salah paham.

“Wah, bener-bener pedo ya lo, Om. Dahlah, gue pulang sendiri—”

GREP.

Reza menahan tangan Rhea yang hendak membuka pintu mobil. “Kamu jangan salah paham dulu. Saya cuma mau buka kemeja saya yang basah kena hujan. Lagipula saya masih pakai kaos di dalamnya. Jadi kamu gak perlu takut lihat saya shirtless.

Mendengar itu, Rhea langsung menghempaskan tangan Reza. “Bilang, dong!”

“Iya, maaf.” Reza lebih memilih mengalah, daripada makin panjang urusannya. “Ngomong-ngomong, saya belum tahu nama kamu, loh. Kamu gak ada niatan buat kasih tahu nama kamu?” lanjutnya usai melempar kemejanya ke jok belakang.

HAIDARHEA✔Where stories live. Discover now