16. HR : PERJANJIAN 🥀

98 19 53
                                    

| WELCOME TO LAVENDERWRITERS SEASON 08 |

| HAIDARHEA © KELOMPOK 03 |

| CREATED BY : elsa_chewyadubu11099 & Awliyaslv_ |

| SENIN, 09 AGUSTUS 2021 |

H A P P Y  R E A D I N G

✨✨✨

“Tanpa disadari, rasa itu muncul dengan sendirinya, bahkan meskipun kita tidak memintanya.”

16. PERJANJIAN.

Sepulang dari sekolah, Rhea dan beberapa teman sekelasnya memutuskan untuk hangout bersama. Pasalnya, dirasa sudah cukup lama mereka tidak pergi beramai-ramai seperti ini.

“Rhea,” panggil Nindi dengan mata yang masih tetap fokus pada rak aksesoris yang ada di depannya.

“Apaan?” tanya Rhea yang juga masih fokus pada beberapa kalung dan gelang.

“Bagus yang mana, ya, buat Jerry?” tanya Nindi sembari menunjukan dua buah gantungan kunci warna silver.

“Ngapain lo beli kayak gituan?” Rhea berbalik tanya.

“Gue pengen pake sesuatu yang couple aja gitu sama Jerry. Tapi gak tau apaan. Yang penting gak alay,” ucap Nindi.

“Ya udah, kalau gitu terserah lo lah mau pilih yang mana. Ngapain nanya gue? Jerry ‘kan cowok lo.”

“Gue kan minta pendapat, Rhea.”

“Gue gak tahu. Dah, ya. Gue cabut duluan.” Rhea berjalan meninggalkan Nindi begitu saja.

Dari luar toko, Rhea melirik sejenak Aurora dan Nindi yang begitu antusias memilih aksesoris. Lantas beralih memeriksa ponselnya. Begitu banyak pesan yang masuk, tapi tak ada satu pun dari pesan tersebut yang bisa menarik minat Rhea untuk membukanya.

Sebab, yang Rhea tunggu-tunggu hanyalah balasan pesan dari Haidar. “Tuh, cowok ke mana, sih? Masa chat gue gak dibales-bales. Padahal udah centang dua,” gerutunya.

Lalu, Rhea mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Seketika matanya melotot, saat menangkap sosok laki-laki yang membuatnya merasa kesal setengah mati.

Dengan perasaan dongkol, Rhea berjalan menghampiri laki-laki itu.

“Haidar!” serunya dengan wajah tidak bersahabat.

“Lo?” beo Haidar terkejut.

“Kenapa? Kaget?” sewot Rhea.

“Lo tuh bener-bener, ya! Kenapa chat gue gak lo bales?” lanjutnya.

“Belum lihat handphone,” jawab Haidar seadanya.

“Halah, alasan! Bilang aja lo males bales chat gue. Buktinya, yang tadi pagi juga cuma lo baca. Gue tahu, kok, kalau gue nyebelin, suka bikin lo risih. Gak kayak Hanin yang lemah lembut,” cerocos Rhea tiada henti, membuat kening Haidar mengernyit tak suka.

“Apaan, sih? Gak jelas banget lo pakek bawa-bawa orang lain.”

“Lo yang apaan! Hari ini tuh waktunya gue belajar. Bukannya kasih kabar malah ngilang gitu aja.”

Haidar menghela napas besar. “Sorry, gue lupa.”

“Iya, lo ‘kan ingetnya cuma Hanin,” balas Rhea mengejek.

HAIDARHEA✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora