Keluarga Ersakha

105 8 0
                                    

"Kenapa sih bun? Kakak lagi hangout juga," ucap Amber ketika memasuki rumah besar nya.

"Amber Daila Briell!" panggil Bayu dengan suara yang begitu rendah. Jantung Amber seketika berdebar tidak karuan. Satu hal yang Amber ketahui, jika sang ayah sudah memanggil nya dengan nama lengkap berarti dia sudah melakukan kesalahan besar.

"Ke... Kenapa, yah?" tanya Amber sambil menundukkan kepala nya takut.

"Kamu abis beli apa aja hah? Tagihan kartu kredit kamu sampe puluhan juta dalam sehari!" ujar Bayu dengan suara yang dikeraskan. Pria itu berdiri di depan Amber.

"Amber cuma..."

"Cuma apa hah!" potong Bayu.

"Amber cuma..."

"Kak bisa lebih hemat sedikit gak sih? Bunda biarin kakak megang kartu kredit sendiri bukan untuk menghabiskan uang puluhan juta dalam sehari!" ujar Utami ikut kesal dengan kelakuan putri nya yang kelewatan batas.

"Kakak udah gede, harusnya kakak sudah bisa mengontrol pengeluaran kakak."

Mereka memang dari keluarga kaya, dalam sehari menghabiskan puluhan juta juga tidak membuat mereka jatuh miskin. Tapi tetap saja pakai uang sewajar nya saja, Amber sudah kelewatan batas.

"Apa aja yang kamu beli hah? Apa!" tanya Bayu.

"Amber traktir temen-temen Amber yah," jawab Amber dengan suara yang amat pelan.

"Traktir apaan aja sampe puluhan juta? Kamu neraktir motor buat mereka hah?" tanya Bayu. Amber menggeleng sambil menundukkan kepala nya dalam.

"Ayah tanya kamu neraktir apa buat mereka?" tanya Bayu lagi.

"Be... Beli baju yah," jawab Amber dengan tergagap-gagap.

"Baju apa yang sampe ngabisin puluhan juta?" tanya Bayu.

"Assalamu'alaikum," salam dari Ersakha membuat pembicaraan mereka terhenti.

"Wa'alaikummusalam," jawab Utami dan Bayu. Kedua orang tua itu langsung menoleh kearah kedatangan Ersakha. Mereka melemparkan senyuman hangat kepada Ersakha.

Ersakha berjalan masuk ke dalam rumah sambil menatap Amber yang sedang berdiri dengan kepala yang tertunduk.

"Udah pulang Sa? Kok tumben cepet?" Utami menghampiri putranya. Wanita itu membantu Ersakha untuk melepaskan jaket yang ia gunakan.

"Gak ada rapat hari ini bun," jawab Ersakha tanpa mengalihkan tatapan nya dari Amber.

"Udah makan Sa? Mau makan apa? Bunda buatin mau apa?" tanya Utami dengan begitu lembut membuat Amber berdesis pelan.

"Gak usah bun, udah makan tadi sebelum pulang ke rumah," tolak Ersakha dengan senyum nya.

"Sa kuliah kamu gimana?" tanya Bayu.

"Ya gitu, biasa-biasa aja," jawab Ersakha.

"Tetep fokus ya kuliah nya, jangan kebanyakan main," ucap Bayu lagi. Ersakha mengangguk. Main? Untuk tidur saja Ersakha sudah tidak punya waktu, apa lagi main.

"Iya yah."

"Dia kenapa?" tanya Ersakha yang akhir nya mengucapkan sesuatu yang ada dipikirannya sedari tadi.

"Kakak kamu tuh bisa-bisa nya habisin puluhan juta dalam sehari," ujar Utami. Ersakha mengangguk-anggukkan kepalanya saja. Lelaki itu tidak terlalu kaget dengan kelakuan kakak nya.

Lelaki itu juga tidak terlalu peduli dengan Amber. "Ya udah, ayah, bunda, Ersa ke kamar dulu, mau mandi," pamit Ersakha dijawab anggukkan oleh orang tua nya.

Felicia's EarthWhere stories live. Discover now