Tentang Kepercayaan

113 8 0
                                    

Felicia baru saja sampai di kelas. Dengan keadaan pipi yang masih membengkak walau sudah sedikit kempes. Untung saja keluarga nya tidak ada yang sadar dengan perubahan wajah gadis itu.

Felicia menoleh saat tangan nya terasa seperti disentuh oleh seseorang. senyum di wajahnya terbit, ketika mendapati Ersakha masuk ke dalam kelas, melewati ia yang sedang berdiri tak jauh dari pintu kelas.

Gadis itu memperhatikan gerak-gerik Ersakha sampai lelaki itu duduk di tempatnya. Felicia kemudian berjalan menghampiri Naya yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya.

"Hai Nay!" sapa Felicia kemudian mengambil tempat duduk tepat di sebelah Naya.

Naya menoleh sambil tersenyum aneh membuat Felicia menatap gadis itu. "Kenapa?" tanya Felicia.

Naya menyelipkan anak rambut nya ke belakang telinga sambil menaik-turun kan alis nya. Felicia mengernyitkan dahinya heran. Namun tak lama kemudian gadis itu membuka mulut nya tersadar akan kode dari Naya.

"Wih jam tangan baru nih!" ucap Felicia sambil menatap jam tangan Naya yang terlihat sangat indah.

"Ih Feli peka banget sih! Bagus gak?" tanya Naya dengan senyum sumringah nya.

"Bagus banget!" jawab Felicia terkagum-kagum.

"Dapet dari mana?"

Entah mengapa setelah melontarkan pertanyaan itu senyum Naya langsung memudar. "Eh kenapa?" tanya Felicia merasa kebingungan.

"Enggak, ini Naya beli sendiri!" Naya memunculkan kembali senyum manisnya.

"Hebat!" puji Felicia. Gadis itu memilih untuk tidak bertanya lagi. Takut-takut dia salah ucap, walau sampai sekarang Felicia masih tidak tau apa yang salah dari ucapan nya, hingga membuat Naya memudarkan senyum di wajah nya.

"Feli!" panggil Naya membuat Felicia kembali menoleh ke arah Naya.

"Ehem, yang di story Feli siapa tuh?" goda Naya membuat pipi Felicia merona, walau hanya tipis tidak terlalu terlihat perubahan warna di pipinya.

"Pacar Feli ya?"

Felicia mengangguk malu-malu. "Cie Feli! Gak nyangka Feli beneran punya pacar!" Felicia berusaha untuk tidak menanggapi godaan Naya. Jika dia terus menanggapi Naya bisa-bisa pipi nya akan semakin merah.

"Naya jadi iri, pengen deh punya pacar."

"Ya udah cari pacar sana!"

Naya menghela nafas nya. "Naya masih mau nunggu Taehyung lamar Naya."

"Iya in aja deh," ujar Felicia sambil terkekeh pelan. Mana mungkin idol Korea yang di cintai sejuta umat itu melamar Naya.

"Oh iya Feli!" Felicia sontak menoleh, ketika Naya memanggilnya disertai dengan tangan nya yang memukul meja hingga menimbulkan suara yang begitu kencang. Felicia mengedarkan pandangannya. Gadis itu melihat banyak mata yang menatap ke arah mereka berdua saat ini.

Gadis itu hanya bisa tersenyum kikuk kepada mereka yang menatap nya.

"Kenapa Nay?" tanya Felicia pelan.

"Kemaren ada yang nanyain Feli di mana, cowok nya ganteng banget, itu pacar Feli bukan?" Pertanyaan yang dilontarkan Naya membuat Felicia mendengus kesal.

"Gak usah ngagetin gitu dong, bikin gue jantungan aja!"

"Jawab dulu pertanyaan Naya!"

Felicia melirik Ersakha yang duduk tak jauh darinya. Gadis itu yakin Ersakha mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Naya.

"Siapa? Ngapain cowok itu nyariin gue?" ujar Felicia pura-pura tidak mengenal lelaki itu. Felicia jelas tau siapa lelaki yang sedang Naya bicarakan. Lelaki itu pasti Syarif.

Felicia's EarthWhere stories live. Discover now