VI

2.8K 376 16
                                    

Tak terasa Harsha sudah menginjak tahun ketiga di Hogwarts. Waktu berlalu begitu cepat. Semakin hari Harsha semakin di kenal karena sifat nya yang sangat supel dan humble.

Sebentar lagi murid Hogwarts akan melaksanakan penilaian akhir tahun. Harsha mulai menyiapkan dirinya mulai sekarang.

Harsha bukan tipikal anak yang sangat pintar seperti Hermoine. Kepintaran Harsha dalam pelajaran biasa-biasa saja. Bahkan kadang nilai nya mendapat predikat P. Tetapi, banyak beredar rumor Harsha akan di jadikan prefek asrama Hufflepuff nanti.

Harsha berjalan sambil membawa buku tebal untuk belajar di perpustakaan. Mata nya fokus ke depan. Harsha hanya belajar ketika akan ada ulangan atau jika di suruh ayah nya. Ia tidak ingin gagal di ujian kali ini. Jika Ia gagal, liburan nya akan berubah menjadi les privat dengan Severus.

"Harsha!" Suara itu membuat langkah Harsha terhenti.

Harsha memalingkan tubuh nya ke arah sumber suara. "Ada apa, Ron?"

"Mau kemana?" Ternyata itu Weasley.

"Perpus, mau belajar. Mau ikut?" Tawar Harsha.

"Ya, aku juga ingin kesana. Harry dan Hermoine sudah menunggu disana."

"Itu bagus! aku bisa belajar dengan Hermoine." Seru Harsha.

"Apa kau yakin? Hermoine akan berubah menjadi berapi-api kalau orang lain mengganggu nya belajar." Ron bergidik ngeri.

"Rupanya kau berpengalaman, Ron." Harsha tersenyum.

Mereka berdua berjalan bersama ke perpustakaan. Di perpustakaan nampak banyak sekali murid lain yang juga belajar untuk penilaian akhir tahun. Suasana nya begitu serius, masing-masing sibuk dengan buku.

"Hai Hermoine, hai Harry." Sapa Harsha.

"Hai Harsha, apa kau juga mau belajar?" Ucap Harry

"Kau pikir untuk apa aku kesini? Berdansa?"

"Hehe, aku kira hanya untuk menonton" Lanjut anak berkacamata.

"Stt... Bisakah kalian tenang. Aku sedang belajar! Jika mau bercanda keluar saja jangan ke sini!" Hermoine marah dan menatap tajam ke Harry dan Harsha.

"Maafkan kami Hermoine." Lirik Harry.

"Sudah ku bilang kan, dia akan berubah." Bisik Ron. Harsha mengangguk.

Mereka berempat fokus membaca buku masing-masing, sesekali Harsha bertanya pada Hermoine. Hermoine menjelaskan dengan detail setiap pertanyaan teman-teman nya.

Keheningan dan kedamaian pecah saat tangan seseorang menggebrak meja mereka berempat. Mata orang-orang di perpustakaan tertuju pada si pelaku.

"Apa yang kau lakukan, Malfoy?" Tanya Harry dengan nada meninggi.

"Bukan urusan mu, Potter!"

“Harsha sudah ku bilang berkali-kali jangan berteman dengan anak-anak cupu ini. Kau tidak pantas berteman dengan mereka Harsha. Ayo ikut aku!" Lanjut Draco menarik tangan Harsha.

Para murid di sana semakin penasaran dengan apa yang tengah terjadi.

"Apa-apaan ini Draco! Memang nya kamu siapa, berani mengatur ku seperti itu? Dan, cukup merendahkan orang lain terus. Kau juga tidak sempurna!" Sahut Harsha.

"Itu kenyataan Harsha, lihat lah mereka. Seorang Weasley, anak yatim piatu, dan seorang mudblood. Anak penyihir hebat sepertimu tidak pantas berteman dengan mereka, buka matamu Harsha!" Mendengar itu sentak Ron berdiri dan
mengarahkan tongkat ke arah Draco.

Things You Will Never KnowTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon