XV

1.2K 184 1
                                    

"Stop it!" Kini giliran Severus yang berteriak. Harsha sontak mundur beberapa langkah ke belakang.

"That's my Mommy? Febricia Rosalie?" Tanpa sadar kini air mata Harsha kembali keluar.

Severus menarik nafas panjang. "Kau puas sekarang, Harsha?" Severus mendekati Harsha yang menangis.

Severus memeluk Harsha dan menaruh kepala gadis itu di dadanya. "Please... jangan menangis seperti ini. Aku menjadi berasa bersalah."

"Hiks. Kenapa disembunyikan dari ku? Padahal hubungan kalian baik-baik saja. Hiks." Harsha masih terisak.

"Aku sedang tidak ingin membahas hal itu sekarang. Berhentilah dulu menangis..." Severus menepuk-nepuk punggung Harsha yang masih di dekapan nya.

"Please, Harsha. Dad tidak bisa melihat mu seperti ini. Maafkan Dad yang terlalu egois, maafkan kesalahan ku yang membuat kau tidak merasakan bahagia bersama Mommy mu. Maafkan aku tidak bisa menjadi Daddy yang baik—

—but please stop crying... Kita akan bicarakan ini nanti okay? Aku pasti akan ceritakan semuanya." Suasana benar-benar campur aduk. Entah kenapa Severus yang lebih kuat dari batu sedari tadi matanya juga ikut mengeluarkan air.

Tangisan Harsha perlahan mulai berhenti. Dia mencoba untuk menstabilkan nafasnya yang masih sesunggukan. Ia mendorong tubuh Severus sehingga pelukan ayahnya terlepas. Tidak bicara, Harsha hanya diam dan naik ke atas masuk ke kamar nya.

"Harsha."

"Harsha."

Berulang kali Severus memanggil anaknya, namun tidak sama sekali di hiraukan—Harsha menoleh saja tidak.

Di balik dinding kamar, Harsha terlihat sangat murung, matanya sembab karena terlalu banyak menangis. Ia mengambil secarik kertas dan menulis di atasnya dengan pena bulu.

Untuk: Cedric 💙

Cedric, aku minta maaf karena baru bisa membalas surat mu sekarang. Aku sangat sibuk belakangan ini...

Ayo kita makan bersama saat akhir pekan! Aku punya rekomendasi restoran enak di Hogsmeade. Sebelum kita makan, aku ingin mampir dulu ke Honeydukes untuk membeli beberapa coklat :)

I miss u so much, Cedric. Sampai jumpa akhir pekan, love!

Dari: Harsha.


"Here, Kuro." Harsha memberikan kertas yang Ia lipat pada burung hantunya. Burung hantu Harsha berbulu warna putih tapi, tersebar bercak-bercak bulu warna hitam dan coklat.

Harsha tengkurap di ranjang tempat tidurnya, menenggelamkan kepalanya dalam-dalam di bantal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harsha tengkurap di ranjang tempat tidurnya, menenggelamkan kepalanya dalam-dalam di bantal.

'Daddy jahat.' hanya kalimat ini yang memenuhi diri Harsha sekarang. Tangan nya di genggam kuat dan sesekali dia pukul kan ke ranjang tak peduli walaupun masih sakit akibat Severus tadi.

Things You Will Never KnowWhere stories live. Discover now