XI

1.6K 224 4
                                    

"1 more point for Gryffindor!" Sorak sorai penonton semakin menjadi. Bunyi bising dari drum pun terdengar nyaring memenuhi lapangan.

Pertandingan Quidditch kali ini sangat sengit. Gryffindor melawan Slytherin, yang bisa di bilang musuh bebuyutan sejak lama. Perbedaan skor mereka sangat tipis, tapi kali ini hanya akan ada satu pemenang.

"Harsha, siapa yang kau dukung kali ini?"

"Tentu Gryffindor. Slytherin sudah mengambil jalan yang salah saat mereka merekrut seeker baru."

"Maksud mu Draco?" Tanya George Weasley.

"Siapa lagi, Draco tidak sebanding dengan Harry. Harry jauh lebih baik."

"Mau bertaruh?" Kini Fred yang menawarkan alis nya naik turun.

"Aku menaruh 10 Sickle." Seamus ikut handil.

"Sickle?—" Harsha tertawa.

—Bahkan aku berani menaruh 10 Galleon untuk ini." Sambung nya.

"Wah, kau sangat berani Harsha." Ucap anak bernama Dean.

Benar saja, beberapa menit kemudian Harry Potter berhasil menangkap snitch. Gryffindor bersorak kegirangan, Slytherin membisu haru. Lagi-lagi Gryffindor yang memenangkan pertandingan.

"See, sudah ku bilang Slytherin have no chance." Harsha bangga tebakan nya benar.

"Setelah ini Hufflepuff melawan Ravenclaw, Harsha. Mau bertaruh lagi?" Tawar si kembar kembali.

"1 Galleon for Hufflepuff."

"Yah, apa itu tidak terlalu sedikit? Kau lemah Harsha. Ayo tambah lagi!"

"Aku bukannya lemah. Cedric dan teman-temannya beberapa kali melakukan kesalahan saat latihan. Aku hanya main menggunakan akal ku kali ini, George."

Pertandingan ricuh sebab salah satu dari pemain mengalami kecelakaan. Beberapa terjatuh dari sapunya dan jatuh terseret di tanah.

Sorak sorai penonton makin lama makin menjadi. Lapangan makin memanas. Hufflepuff tanpa di sangka memenangkan pertandingan Quidditch kali ini. Asrama kuning tersebut melakukan selebrasi dengan memukul drum nya keras-keras juga berteriak heboh.

"Sebaiknya kau main menggunakan insting mu saja Harsha, see?" Kembar tertawa.

"It's okay. Tapi, aku tetap menang." Timpal Harsha.

...

Harsha dan teman-temannya berjalan menuju gerombolan asrama Hufflepuff. Di ruang rekreasi sangat ribut, orang-orang tengah merayakan kemenangan. Ada yang menaiki kursi sambil berjoget, ada yang berteriak nyaring, bahkan sampai ada yang menyiram air.

Mata Harsha tertuju pada satu orang. Kapten Quidditch Hufflepuff, Cedric Diggory.

"Cedric!" Teriak Harsha.

"Harsha!" Dengan cepat Cedric menarik Harsha ke dekapan nya.

Deg!

Jantung Harsha tidak karuan. Seperti berlomba-lomba untuk keluar. Telinga Harsha yang menempel di dada Cedric mendengar hal yang sama. Sial! Begini kah rasanya jatuh cinta?

Selang beberapa saat pelukan itu terlepas, seketika canggung di antara mereka berdua. Mata mereka pun saling menatap. Kedua tangan Cedric masih memegang bahu Harsha. Tatapan nya sangat dalam.

"Thanks Harsha." Ucap Cedric.

"Untuk apa?"

"Menjadi penyemangat ku." Lagi-lagi suasana menjadi canggung seketika.

Things You Will Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang