XXIV

899 128 5
                                    

Severus memijit pelipis kepalanya. Sampai sekarang anak nya tak kunjung temu. 'Apa Harsha memakai kalungnya atau tidak ya?' Severus bertanya-tanya. 'Ah ya. Kalungnya kan tertinggal di rumah.' Severus jadi sulit untuk tahu dimana keberadaan Harsha sekarang.

"Ada apa Severus? Kau tampak kebingungan." Tanya Profesor McGonagall.

"Aku sedang mencari Harsha."

"Ia tidak bersama teman-teman nya, Susan dan anak-anak lain?“

"Dia tidak ada di sana, terakhir dia bersama Nona Addison."

"Nona Addison? Nona Addison tadi berada di sana, dekat pohon itu barusan saja. Tapi, aku tidak melihat Harsha."

Severus berlari kecil menghampiri tempat yang di tunjuk oleh Profesor McGonagall. Ya memang benar, ada Hilana namun tidak ada Harsha.

"Nona Addison, dimana Harsha? Ku dengar kau tadi bersamanya."

Hilana berusaha menyembunyikan wajah nya yang terlihat tidak tenang. "Aku tidak tahu, prof."

"Don't lie to me!"

"A-aku benar-benar tidak tahu, prof. Kau bisa tanya yang lain."

"Yang lain melihat Harsha bersama mu. Jangan berbelit, cepat katakan."

"Apa yang harus ku katakan padamu, prof? Aku saja tidak tahu apa-apa."

"Begitukah? Omong-omong apa kau jadi di tuntut oleh Dawson?"

"Kenapa tiba-tiba ingin tahu? Bukan urusan mu, prof."

"Sepertinya tidak, apa bayaran mu untuk mereka? Kau tidak mungkin bebas begitu saja."

"Aku tidak ingin membahasnya, lagi pula ini urusan ku bukan urusan mu."

"Apa Harsha yang jadi bayarannya? Pantas saja kau selalu ingin dekat dengan Harsha."

Severus mengangkat tongkat dan mengarahkan pada Hilana. "Legilimens."

Severus melihat semuanya, rencana-rencana licik Addison untuk mempertemukan Harsha dan Rosalie. Severus semakin mendidih, jika di ukur menggunakan termometer suhu kepalanya sekarang bisa-bisa lebih dari 100 derajat celcius.

"Antar aku ke tempat kau meninggalkan Harsha, ku rasa ini lebih buruk dari kasus perundungan mu. Kau menjual orang, Addison. Kita lihat bagaimana ekspresi headmaster saat tahu hal ini."

"Please no Profesor Snape. Baiklah, aku akan mengantarkan mu. Tapi, tolong jangan keluarkan aku dari Hogwarts." Hilana sangat memohon sambil memegang lengan Snape. Padahal jika, dia bukan seorang murid tangan yang di pegang Hilana itu sudah mendarat di kepalanya.

"Makanya cepat antar aku kesana."

Dengan berat hati, Hilana terpaksa mengantarkan Severus ke restoran Eropa itu. Aduh, sepertinya situasi akan semakin kacau saat Severus sampai di sana. Bukan nya selesai, masalah Hilana akan bertambah banyak setelah ini.

Severus dengan matanya yang semakin menajam memasuki restoran tersebut. Ia tidak peduli pada pelayan yang menawari duduk, ya karena memang tujuan Severus bukan untuk menikmati hidangan tapi, untuk mencari putri kesayangan nya.

"Rosalie!" Teriakan Severus membuat terkejut 2 orang di depan nya dan tentu menjadi perhatian orang-orang yang makan.

"Dad! Jangan teriak-teriak."

"Harsha, ikut Daddy sekarang."

"Tidak mau, aku ingin bersama Mommy."

"Harsha." Lirih Severus.

Things You Will Never KnowWhere stories live. Discover now