Bonus Chapter-Setelah Ujian

1.2K 180 1
                                    

Saat itu tepat sehari setelah ujian akhir. Severus tidak menyangka nilai anak nya akan sangat memuaskan seperti itu tahun ini. Snape sangat bangga sekali dengan dirinya yang sudah berhasil mendidik Harsha. Padahal, seperti yang kita tahu. Harsha tidak sengaja mendapatkan nilai yang bagus pada saat itu.

Snape sebenarnya sudah tahu lebih dahulu mengenai nilai Harsha jauh sebelumnya. Jelas, karena dia juga seorang profesor di Hogwarts. Para profesor biasanya akan melakukan rapat untuk mengurutkan ranking para murid.

Severus melihat nama anak nya tertera pada urutan peringakat itu, membuat suasana hatinya naik. Dia menjadi sedikit lebih mudah tersenyum. Sampai orang-orang di sekitarnya merasa aneh dengan tingkah Severus belakang ini.

...

Kali ini Ia ingin meminta tanda tangan kepala sekolah untuk legalisasi urutan ranking. Ia mengetuk pintu dan memasuki ruangan kepala sekolah, Profesor Dumbledore.

Kepala sekolah ini memperhatikan kertas coklat itu dengan seksama. "Lagi-lagi Nona Granger." Gumam nya.

"Oh! Congrats, Severus. Harsha masuk 10 besar, akhirnya ajaran mu berhasil." Dumbledore mengucapkan selamat.

"Thanks, headmaster. Aku tahu dia pasti bisa."

"Tidak kah dia menjadi semakin mirip dengan ibunya, Sev? Ah tidak. Ibunya lebih hebat, Ia meraih ranking 1 di tahun ketiga. Dia mengalahkan mu saat itu, Severus." Dumbledore tertawa terbahak-bahak setelah nya.

"Berhenti menyamakan Harsha, Albus. Aku kurang suka." Snape memalingkan wajah.

"Severus... Tidak bisa di pungkiri mereka berdua adalah anak dan ibu kandung, mereka punya hubungan darah. Berhentilah melarikan diri dari kenyataan."

"Tapi, menyamakan nya dengan wanita itu... Itu juga hal yang kejam. Aku tidak ingin membuat Harsha tertekan, Albus. Aku ingin Harsha bahagia. Cukup aku yang mengetahui nya." Suasana menjadi campur aduk seketika. Udara menjadi dingin.

"Seharusnya masalah harus segera diselesaikan sebelum terjadi masalah baru. Sudut pandang kalian tidak bisa di satukan. Kalian masing-masing membela diri kalian dan sekarang, kalian merasa menjadi orang yang paling tersakiti-

- lambat atau cepat Harsha akan mengetahui ini, Severus. Ia memang akan sedih dan menangis. Tapi, dia akan lega setelah mengetahui nya. Kau tidak bisa terus menerus menghalangi nya, Sev."

"Lega? Harsha mungkin akan membenci ku, Albus. Bahkan, dia akan membenci kami berdua. Aku tidak sanggup kehilangan lagi, Albus. Aku rela mengorbankan apa pun, bahkan nyawa ku untuk Harsha. Aku tidak ingin dia membenci ku, Albus." Matanya berkaca-kaca nampak sangat jelas. Perlu diketahui Severus hanya begini di hadapan Profesor Dumbledore saja, dia tidak ingin luka-luka nya diketahui orang lain. Bahkan, Harsha sekalipun tidak boleh.

"Itu tidak akan terjadi. Percayalah padaku, Severus. Harsha bukan orang yang seperti itu. Ya, mungkin dia akan menjauhi mu dulu, Sev. Tapi, lama kelamaan dia akan sadar dan kembali bersama mu." Ucap Dumbledore.

"Berapa lama? Aku tidak ingin di tinggal kan sedetik pun, Albus. Semua harus tetap rahasia sesuai pada tempatnya."

"Kau terlalu takut, Severus. Itu tidak baik. Bahkan, kau sampai membuat janji tidak terlanggar dengan Malfoy, hanya untuk ini." Lirih Dumbledore.

"Hanya ini? 'Ini' yang kau maksud adalah separuh jiwa ku. Aku tidak akan salah langkah lagi. Cukup satu kesalahan yang membuat ku menderita setelah, ini tidak akan ada lagi." Severus beranjak pergi langsung tanpa permisi, dia nampak sangat marah. Aura nya menjadi semakin gelap.

...

Kini Severus termenung di ruangan nya. Matanya terpejam, badan nya tersandar di badan kursi.

Things You Will Never KnowWhere stories live. Discover now