{BELUM REVISI! MAKANYA BAHASANYA KACAU BANGET:))))}
"Kau pikir aku akan mencintaimu? Lalu menerimamu,begitu?"
"Bermimpilah setinggi mungkin karena hal itu tak akan pernah terjadi!"
"Aku bersumpah,suatu saat nanti kau akan kembali padaku!"
"Cih! Halu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Terpantau sepasang kekasih yang baru saja meresmikan hubungan sejak seminggu lalu,sedang jalan-jalan sambil bergandengan tangan.
Yaa siapa lagi kalau bukan Renjun dan Ningning?
"Mau makan apa,hmm?"~Tanya Renjun.
Karena mereka memang berniat dinner bersama. Pergi dengan berjalan kaki,tanpa menggunakan kendaraan apapun. Terlihat sangat menyenangkan. Apalagi cuaca kota Seoul sedang cerah. Walau memang udara agak dingin.
"Emm... Apa aja! Hehehe!"~Jawab Ningning semangat dengan senyum manisnya.
Renjun pun mengangguk dan mereka kembali memanjakan mata untuk melihat pemandangan malam hari kota Seoul. Sampai tiba-tiba ada 2 orang laki-laki bertubuh besar yang memakai pakaian serba hitam dan memakai topeng. Mereka berdiri tepat dihadapan Renjun dan Ningning,membuat Ningning menjerit ketakutan.
Kalian ingat dia trauma?
"Siapa kalian?"~Tanya Renjun dan menarik lengan Ningning agar berdiri dibelakangnya.
"Cepat keluarin dompet kalian! Mana?!!"~Ucap mereka dengan gerak-gerik yang gelisah sambil melihat sekeliling.
"Atau gadis yang dibelakang itu juga boleh! Lumayan kalo kita jual!"~Ucap salah satu laki-laki itu sambil tertawa.
"Pergi"~Ucap Renjun dingin dan masih tetap melindungi Ningning dibalik punggungnya.
"Eitss! Dompet mana?!!!"~Laki-laki itu membentak Renjun dan Renjun langsung menendang laki-laki itu hingga tersungkur.
Merasa tidak terima,mereka berdua menyerang Renjun. Kebetulan sekali Renjun pernah belajar bela diri saat masih sekolah dulu. Jadi dia cukup ahli dalam berkelahi seperti ini. Apalagi ia cukup gesit,walaupun tubuhnya mungil.
"ITU MEREKA!!!"
Setelah memukul mereka berdua hingga terjatuh lemas,Renjun menoleh dan melihat ada beberapa polisi yang mendekati mereka.
"Kalian ga kenapa-napa,kan?"~Tanya seorang polisi yang tampak khawatir karena memang ada memar di pipi Renjun.
"Kita gapapa kok,Pak! Bawa aja mereka berdua,Pak! Mereka pencuri!"~Ucap Renjun yang masih berusaha menetralkan nafasnya.
"Yaa sudah! Makasih yaa,nak!"
-
"Tuh kan! Injun sampe luka gini! Seharusnya tadi lari aja..."
