•Gak sopan ya, foto-foto
sembarangan!

Kennand
Gak apa-apa gak usah dihapus

•Lebih keren daripada
photoshoot

•Ken😭 hapus dong, jadi jelek
kalau begitu

•Gatau ah, ngambek

Kennand
💤💤

/Read


"Tunggu aja ntar gue bales, dikira gue bakal diem aja? Enggak kali" gerutu Hazel.

Azlan menatap adiknya memicing. "Apaan? Kamu mau bales apa? Cuma gak dikasih tau bunga buat apa, kamu mau balas dendam?" Serunya.

"Apaan? Bukan ke Abang juga, geer banget jadi orang" ucap Hazel sinis.

•••

"Kennand! Woy! Allahuakbar!" Panggil Derry prustasi, ia sudah sedari tadi memanggil nama Kennand namun tak ada respon.

"Apa?" Kennand memanggut.

Derry meneguk salivanya, kemudian mengusap wajahnya gusar. "Tumben Lo, chatting ngan, sama siape? Gak biasanya Lo"

"Orang main game"

"Mana ada!, Orang gue liat Lo chatting ngan ye, bukan main game"

"Mata Lo rabun" ucap Kennand menatap sepasang mata Derry tajam.

"Udah pinter ngeles"

"Si Kennand gak perlu les udah pinter, tuyul!" Serang Ellio.

Derry melempar botol plastik air mineral ke arah dimana Ellio duduk. "Bukan les itu!, Pocong!"

"WOY!!" Teriak Langit. "Bisa gak sih lu pada jangan berisik dulu, gue ngantuk pen tidur"

"Lo tidur waktu itu 2 hari kagak bangun-bangun ya, Lo harusnya gak ngantuk juga" balas Axel.

"Udah gue bilang, waktu itu gue traveling bukan tidur" ujar Langit.

Axel menyipitkan matanya menatap Langit tajam. "Lo bacot! Lo gak rasain ye, tengah malem ngebut ngebut cuma buat Lo!"

"Kalau Jio gak bawa Lo, mungkin sekarang kita yasinan Lo tau?!" Lanjutnya emosi.

Langit melempar botol plastik disebelahnya ke arah Axel. "Ngomong yang bener kek, ucapan adalah doa, kalau ngomong yang bener serem amat, gue belum siap mati!"

"Cewek Lo noh, lama-lama gak ada Lo di sekolah bisa langsung diembat si Kevin" ucap Derry.

"Mana ada! Sama aja Lo der, males banget gue" jawab Langit memilas.

"Berisik! Bisa diem kagak?! Gue sama Kennand lagi ngobrol, Lo pada gak usah berisik!" Seru Jio.

"Lo sih," tuduh Axel pada Langit.

"Lo aja", Langit kini menuduh Axel.

"Siapa lagi ini yang nelpon" gerutu Jio pada layar handphonenya, namun setelah yang dilihatnya itu adalah Elena raut wajahnya berubah, layaknya tak jadi marah.

Kennand Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang