Maaf guys kalau masih ada salah dalam penulisan tanda baca, atau penulisan kata :):)
Jangan lupa vote + komen nya yaa!!🙏🏻 Share juga yuk ke teman-teman kalian...
Absen dulu yuk seperti biasa!!🖐🏻Senang bertemu kembali!!✨
Happy reading! Enjoy!
***
Terik matahari tak membuat surut semangat pasangan muda-mudi itu. Lebih tepatnya hanya pemuda itu yang masih terlihat bersemangat. Ia menatap geli gadis yang sedang bersusah payah menaklukan sebuah bola di tangan nya.
"Tadi dikit lagi masuk. Ayo coba lagi!!"
"Nan. Udah ya. Panas banget nih, cape juga." Ara menghentak-hentakan kakinya, kesal.
Kenan melangkah mendekati Ara. "Baru juga sebentar, udah cape aja."
"Nih. Minum dulu, biar ga dehidrasi." Kenan menyerahkan sebotol aqua, yang langsung di minum hingga tandas oleh Ara.
"Ahhh...seger banget. Thanks, ya."
"Gimana? Mau lanjut lagi?" tanya Kenan.
"Gak mau. Capeeee...." rengek Ara. Kenan mengusap gemas rambut Ara. "Manja banget si."
Ara memberengut kesal. "Ih! Bukan nya manja, tapi kita latihan udah satu jam tau! Wajar kalo gue capek! Lo mah cuma santai-santai doang liatin gue."
"Tuh! Liat sekeliling kita. Udah mulai sepi."
"Yaudah-yaudah. Latihan hari ini udah cukup." Mata Ara berbinar senang. "Nah, gitu dong! Ini baru mentor yang baik." Kenan tersenyum tipis, melihat respon gadis itu.
Ara merasa sedikit gugup, karena Kenan menatapnya. "Ekhm, lo kenapa si? Liatin gue mulu."
Kenan mengerutkan dahinya. "Kenapa emang? Gue punya mata, suka-suka gue dong."
"Y-ya iya si. Tapi kan banyak objek di sini, ga cuma gue doang."
"Ya emang di sini banyak objek yang bisa di liat. Tapi--"
Kenan mendekatkan bibirnya ke arah telinga Ara. "--fokus gue cuma ke lo doang."
Blush!
Pipi Ara bersemu merah. Ia mati-matian menahan rasa malu nya. Meskipun ia sangat kesal dengan pemuda itu, namun ia tetaplah perempuan biasa, yang bisa baper.
"Panas banget ya cuacanya. Sampe merah gitu muka lo." ucap Kenan, santai. Dalam hatinya ia tersenyum puas melihat respon Ara. Ia tau gadis itu tengah baper akibat ucapan nya, namun ia pura-pura tidak tau.
Ara memalingkan wajahnya, sambil mengipas-ngipas kan tangan nya. "Dari tadi juga panas. Baru nyadar lo?"
"Iya nih baru sadar. Soalnya liat lo adem mulu si bawaan nya."
Kenan ingin tertawa melihat wajah Ara yang semakin memerah. "Pftt..."
"APA? KALO MAU KETAWA, KETAWA AJA! GA USAH DI TAHAN!" ucap Ara, kesal.
Ara bangkit dari duduknya. "UDAH LAH, KESEL GUE SAMA LO!" Baru 2 langkah ia berjalan, tangan nya sudah lebih dulu di tahan Kenan.
"Mau kemana si? Sini aja dulu."
"Gue mau pergi ke tempat dimana gue ga liat muka lo!" tunjuk Ara ke wajah Kenan.
"Emang ada? Bukan nya di otak lo sekarang lagi di penuhi muka gue ya?" ucap Kenan, mengejek.
"Kata siapa? Sok tau lo." ucap Ara, menantang.
"Kata gue, barusan."
"Itu namanya lo sotoy. Alias sok tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Kenan Saskara Mahardika, di juluki sebagai Laki-laki tampan berhati iblis. Kenan merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Ia memiliki adik laki-laki yang hanya terpaut 1 tahun darinya. Sebuah kejadian masa...
