12- Pembalasan

93 5 2
                                    

Maaf guys kalau masih ada salah dalam penulisan tanda baca, atau penulisan kata :):)

Vote+komen yuk!!😚

Happy reading! enjoy!

***

Suasana kantin saat ini sedang sepi, hanya terdapat beberapa siswa-siswi saja yang berada di sana. Ara dan kawan-kawan menempati meja yang tidak jauh dari pintu masuk kantin. Di saat teman-temannya asik mengobrol, Ara sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ra. Gue denger-denger, lo tadi ribut ya? Sama siapa?" Tanya Lila tiba-tiba. Ara masih sibuk dengan pikirannya sendiri, sehingga tidak mendengar pertanyaan Lila.

"Ra!" Leta menyenggol lengan Ara, menyadarkan perempuan itu.

"Ha-h? A-pa?"

"Lo lagi ada pikiran ya?" Tanya Lila.

"E-nggak kok."

Leta menatap curiga ke arah Ara, "Bohong. Keliatan banget dari cara lo jawab. Pasti lo mikirin kejadian tadi kan?" Ara menggeleng dengan cepat, "Enggak kok, sok tau lo."

"Hah? Kejadian apa? Kok kita ga di kasih tau?" Tanya Maliqa penasaran

"Bohong! Gimana ga kepikiran coba. NIh guys gue kasih tau, lo semua dengerin baik-baik."

"Si Ara tadi tuh ribut sama kak Kenan!"

"WHAT?!" teriak mereka semua bersamaan.

"Lebih parahnya lagi, dia malah nantangin! Kan bodoh banget," geram Leta.

"Kok bisa?!" tanya Maliqa, menatap Ara menuntut jawaban.

"Tadi gue ga sengaja mukul bola voli kekencengan. Eh, malah kelewat lapangan. Kena kepala dia deh," jelas Ara, sambil mengaduk minumannya.

"Kan udah gue bilang Ra, jauhin mereka!" sahut Fany.

"Gue kan juga ga tau Fan, kalo kayak gini akhirnya," jawab Ara dengan rasa bersalah.

"Terus sekarang gimana? Lo gapapa kan?" Tanya Lila khawatir.

Ara mengedikan bahu, "Gak tau. Kayaknya dia bakal bales dendam deh sama gue."

"Tenang aja Ra, kita bakal bantuin lo, kalo lo di apa-apain sama kak Kenan." Ucap Leta sambil merangkul pundak Ara, di susul teman-temannya yang lain. Alhasil, mereka berpelukan sambil tertawa.

***

"Nan, lo serius mau bales dia?" Tanya Galen memastikan.

"Hmm."

"Tapi kan-" Kenan menatap tajam ke arah Galen. Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi.

"Udahlah Gal, lagian ini ga parah kok. Cuma ngasih pelajaran dikit,"ucap Ruri yang saat ini sedang sibuk dengan game di handphone nya

"Rur, dia kan udah belajar di sekolah. Masa kita kasih pelajaran lagi." Sambung Jauzan dengan wajah polosnya.

"Bacot lo. diem aja!!" Jauzan mengerucutkan bibirnya.

"Jadi kapan lo mau bales dia?"Tanya Galen lagi.

"Istirahat kedua," setelahnya tidak ada percakapan lagi di antara mereka semua. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

KENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang