07- Pertemuan Kedua

112 9 0
                                    

Maaf guys kalau masih ada salah dalam penulisan tanda baca, atau penulisan kata :):)

Sebelum baca jangan lupa komen & vote ya guyss!!

Happy reading! enjoy!

***

KRINGGG!!!

Suara bel pulang telah berbunyi. Membuat semua siswa memekik senang dalam hati, terutama pada kelas XI IPA 2. Akhirnya mereka terbebas dari kungkungan rumus-rumus rumit yang dapat meledakan kepala mereka.

"Sekian pelajaran kali ini."

"Sampai bertemu di pertemuan berikutnya," pamit bu Nina.

"Terima kasih buu!!" Ucap murid XI IPA 2 dengan serentak. Bu Nina menganggukan kepala di sertai senyum tipis.

"Arabella, ibu boleh minta tolong?" Ara yang sudah selesai merapikan peralatan tulisnya lantas mendatangi bu Nina.

"Boleh bu. Minta tolong apa ya?" 

"Tolong bawakan buku teman-temanmu ini ke meja ibu ya, di ruang guru," pintanya.

 "Oh iya bu, baik." Ara mengangguk sopan.

"Terima kasih," kemudian bu Nina pergi meninggalkan kelas, diikuti siswa lainnya. 

"Ra! Mau gue bantuin ga?" Melihat temannya kesusahan, Leta pun menawarkan bantuan.

"Boleh! Eh tapi kan lo piket Let."

"Setelah gue piket, gue bantuin lo bawa ke meja bu Nina," Jelasnya.

"Ga usah deh. Gue bisa sendiri kok."

"Nanti bu Nina kelamaan nunggu nya, gue yang kena semprot lagi."

"Yaudah deh.  Nanti gue sama yang lain tunggu di taman ya," Ara hanya mengangguk, kemudian ia berlalu pergi meninggalkan kelasnya yang masih tersisa beberapa anak yang sedang mengerjakan piket kelas. 

***

"Woy nanti malem  jadi kumpul gak?" Tanya Ruri kepada inti Gruther.

"Jadiin dong, gue sendirian nih di rumah," jawab Jauzan sambil meminum susu ultra rasa coklat kesukaannya. 

"Emang pada kemana ortu lo?" Tanya Galen.

"Bokap lagi ada urusan bisnis di London dan nyokap ikut. Sialnya mereka ga ngajak gue!!" Jelasnya dengan muka memerah menahan kesal. 

"Ngapain juga ngajak lo anjir! Mereka mau kerja bukan liburan," ucap Galen. Jauzan hanya menghiraukan ucapan Galen. 

"Dimana nih kumpulnya? Warsep apa Markas?" Tanya Veri memotong pembicaraan. 

"Sabeb gue. Ikut pak ketu ajalah," jawab Ruri santai. Semua memandang Kenan menanyakan keputusan pemuda itu.

"Warsep." 

"At 8 o'clock,"  setelah itu semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka saat ini sedang berada di basecamp belakang sekolah. Cabut jam pelajaran terakhir sudah menjadi kebiasaan mereka, namun tak jarang juga mereka mengikuti pelajaran terakhir. 

KENANWhere stories live. Discover now