Sebuah Akhir (50)

113 17 3
                                    

🦋🦋
_____________

50. Sebuah Akhir.

Starla memasukan kue itu kedalam lunch box berwarna biru dengan gugup.

"Wihhh masih pagi udah bikin kue lo".celetuk Samudra.

Tangan Samudra terulur hendak mengambil kue itu namun, tangannya ditempis oleh Starla.

"Nggak boleh ini spesial kalo kakak mau yang itu".Starla menunjuk sebagian kue yang gosong dipiring.

Samudra hanya mengelus dada bersabar.

"Anterin Starla ke bandara".pinta Starla.

"Mau ngapain?".tanya Samudra.

"Mau nge-jamet!".ketus Starla.

Pletak!

"Kakak nyekolahin lo bukan buat jadi jamet ya!".

"Ish! udah sih anterin aja!".

🍒🍒

Starla berlari menengok kanan kirinya mencari cowok itu namun, ia sama sekali tidak menemukannya.

"Lo cari Ares?".tanya Samudra

"Iya tapi kok nggak ada!".ujar Starla khawatir, gadis itu takut bila pesawat yang ditumpangi Ares sudah berangkat.

"Mba!".Samudra memanggil petugas bandara itu.

"Ada yang bisa saya bantu mas?".tanyanya.

"Pesawat penerbangan ke Prancis apa sudah lepas landas?".tanya Samudra.

"Iya mas tadi baru saja!".katanya.

Sontak Starla menjadi tidak semangat Ares sudah meninggalkannya.

"Udah Star kita pulang aja yuk, lagian lo kan bisa hubungin Ares lewat ponsel kan?".

Starla menunduk.

"Gak usah nunduk nanti mahkota lo jatuh".

Starla mendongakan kepalanya melihat Ares yang sudah berada dihadapannya.

"Ares!".
"Gue pikir lo".

Ares melirik jam yang melingkar ditangannya.

"Gue berangkat jam 8 nanti!".celetuknya.

Plak!

Starla memukul lengan cowok itu.

"Katanya jam 7 lo jahat!".geram Starla.

"Biar gue bisa liat lo lebih lama".ujarnya.

Deg!

"Belajar gombal darimana?".tanya Starla.

Ares sempat berpikir sejenak.

"Athalas".gumamnya.

"Nih gue bawain kue walaupun nggak mewah tapi ini gue buat sendiri".kata Starla mengulurkan lunch box itu.

Ares menerimanya.

"Asal lo yang buat gue pasti suka".kata Ares.

"Ekhem masih ada gue".celetuk Samudra cowok itu berada ditengah-tengah mereka.

"Sebentar lagi gue berangkat".kata Ares.

Starla membeku menatap Ares sedih.
Ares mengacak rambut gadis itu.

"Jangan sedih gue emang nggak ada disisi lo tapi gue akan selalu ada dihati lo dikenangan-kenangan kita, jangan pernah bilang ini yang terakhir, gue nggak akan pernah berpindah hati yang lain, tunggu gue tunggu cincin yang bakal bertengger manis disini!".ujar Ares menunjuk jari manis Starla.

Starla meneteskan air matanya mengangguk pelan.

"Starla bakalan tunggu terus, gue nggak akan capek buat nunggu lo Ares".kata Starla.

Ares tersenyum tulus, menarik pinggang Starla mengecup dahi Starla lama sambil memejamkan matanya.

"Jangan cium-cium ade gue didepan gue lo!".ketus Samudra.

Ares merenggangakan pelukannya.

"Lo juga mau?".tanya Ares datar.

"Gue normal sorry!".

Ares terkekeh pelan.

"Udah saatnya gue pergi Starla".kata Ares cowok itu berjalan menyeret koper besarnya kearah pesawat itu.

"Gue tunggu lo kembali Ares".lirih Starla gadis itu meneteskan air mata sambil tersenyum.

Sebelum memasuki pesawat Ares membalikan badannya tersenyum melambaikan tangan kearah Starla cowok itu berlipat-lipat kali meningkat kadar ketampanannya bila tersenyum.

Pesawat itu sudah lepas landas, Starla menatap pesawat itu, angin kencang disini menerbangkan rambut panjang indahnya itu.

'Semua kenangan yang lo buat nggak akan pernah hilang Ares, gue harap lo nggak ngingkarin janji yang udah lo ucapkan'

'Aku mencintaimu dari jarak jauh, dari jarak-jarak yang berusaha membuat kita rapuh dan doa doa yang membuat kita utuh'

'Aku tunggu Ares!'

_______________________________________

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

End.

Hydrangea✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن