13

3.6K 552 74
                                    

You're gone and I gotta stay
high...

🍂

3 Bulan berlalu dengan perubahan yang tak begitu banyak. Ramuan itu memang berhasil, namun hanya perasaan sayang Claude yang hilang, sedangkan seluruh kenangannya bersama (Name) masih Claude ingat dengan jelas.

Sejak kejadian itu rasa egois memang telah ada, seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga tak bisa terbendung lagi. Claude menginginkannya, menginginkan ia kembali, tak peduli mau itu hanya tinggal jasadnya saja Claude tetap menginginkannya.

Kini dirinya sedang mengamati wajah ayu selirnya, wajahnya datar dengan ujung jari telunjuknya menyeka bulir keringat yang berjatuhan didahi selirnya. Membayangkan selir barunya ini adalah 'Dia'. Sejak kepergiannya Claude membangun istana harem sendiri dengan puluhan gadis cantik sebagai selir didalamnya, terdengar gila mungkin? Claude hanya berharap 'Dia' kembali lagi.

Menyebut nama (Fullname) kini menjadi hal yang tabu di istana, barang siapa yang berani menyebut namanya akan mendapat hukuman penggal langsung saat itu juga dari Claude, tak peduli siapapun itu.  Jadi kata 'Dia' merupakan sebuah kode, bagi orang yang masih mengungkit kepergiannya hanya menyebutkan kata 'Dia' dan semuanya pasti faham siapa yang dibicarakan.

Kepergiannya menjadi tanda tanya bagi sebagian orang yang tau, lalu mulai bergosip ria hingga ke seluruh penjuru istana Obelia, bagaikan rahasia umum, Claude memang tidak membuat aturan tentang itu, tapi semua orang tau peraturan tak tertulis itu.

Membangun istana harem adalah ide yang terburuk, mesti begitu Claude telah putus asa. Tapi di dunianya dia itu adalah hal yang wajar bukan? Akan terasa aneh malah jika kau seorang kaisar tapi tidak memiliki banyak selir.

Meski secuil ia masih berharap (Name) kembali padanya lalu menamparnya, mungkin? Karena ketidaksetiaannya. Ya, Claude berharap begitu, caranya memang salah, tapi apapun dan bagaimanapun caranya (Name) harus kembali padanya, ia yakin di sepengunjung dunia ini, (Name) pasti ada.

Menghela nafas kasar Claude memakai kembali pakaiannya, membuatnya menarik perhatian sang wanita.

"Sudah mau pergi? Tidak menginap ditempatku dulu?" Ucapnya sambil memperbaiki letak selimut yang menyelimuti tubuh polosnya.

Tanpa mengubah posisinya Claude mengangguk sebagai jawaban, sang wanita ingin menahannya agar lebih lama bersamanya, namun apa daya nyalinya tak sebesar itu.

Claude bangkit lalu menatapnya sebentar.
"Jangan lupa minum obatnya." Pesannya sebelum melangkahkan kaki keluar. Sang wanita mengangguk patuh. Entah apa yang merasuki para wanita yang berada diharem Claude sehingga mau menjadi selirnya, padahal syarat menjadi selir Claude adalah harus memiliki paras yang jelita, tidak terlibat perasaan, serta tidak boleh sampai hamil.

Tentu saja pada awalnya banyak yang mempeributkan syarat ketiga, aneh bukan jika kau mempunyai selir tapi tak mempunyai anak darinya.

Sampai saat ini tiada yang tau alasan dibalik itu, bagai perintah yang mutlak dan tak bisa dibantah. Kenapa mereka mau saja menerimanya? Tentu saja karena harta kan? Orang sinting mana yang mau sukarela karena kesenangan semata saja.

Claude kembali ke istana utamanya, alkohol yang Claude minum sebelum melakukan itu dengan selir barunya terlalu memengaruhinya sehingga membuat kepalanya menjadi pening, sepertinya ia minum terlalu banyak. Tak peduli kamar mana yang dimasukinya, Claide langsung saja berbaring diatas kasur tanpa melepas sepatunya terlebih dahulu.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐖𝐈𝐓𝐇𝐎𝐔𝐓 𝐓𝐄𝐋𝐋𝐈𝐍𝐆 [𝐂𝐥𝐚𝐮𝐝𝐞𝐱𝐘𝐨𝐮]Where stories live. Discover now