10

3.9K 545 27
                                    

"Aku keluarkan didalam ya?"

"Ha? Tumben sekali An, biasanya kau selalu keluar diluar tapi gapapa deh."

"Hmm... Pengen aja."

Dan ya An benar benar mengeluarkannya didalam.

Brakk...

Pintu kamar didobrak dengan kasar, kedua manusia dengan dua gender berbeda itu menoleh terkejut.

"Wah lagi ena ena ya?"

Claude datang sambil mengacungkan pedang kesayangannya.

Noda darah berlumuran dipakaian yang dikenakannya.

Badan Penelope menegang melihat banyaknya cipratan darah dipakaiannya Claude dan wajahnya.

"Kau habis darimana Claude?" Tanyanya memastikan.

"Hanya bersenang senang." Jawabnya enteng.

"Sepertinya kau sangat menikmatinya ya An?"

An yang sedari tadi melamun tersenyum tipis sebagai respon, ia sudah tau endingnya akan seperti apa.

"Sangat, apalagi ketika melihat wajah pucat selirmu itu, pasti keguguran ya?" An memanasi Claude.

Claude menatapnya dingin, tanpa ragu menancapkan pedangnya tepat di jantung An.

Darah merembes jatuh membasahi seprei putih yang digunakan, Penelope terkejut langsung saja berlari sambil membawa selimut tak peduli saat ini dia sedang tak berbusana, dihatinya yang penting nyawanya selamat.

Claude hanya menatap datar kepergian Penelope, dirasanya An sudah tak lagi bernafas ia pergi meninggalkannya.

"Uhuk... Huk... Setidaknya ini setimpal kan Claude?  Aku sungguh menyesal Claude, seandainya aku tau lebih dulu..." Gumam An disaat saat terakhirnya yang tentu saja tidak ada yang mendengarkannya.

Claude bertemu dengan Felix dipersimpangan jalan.

"Tolong bersihkan semua bangkainya."

"Baik yang mulia kaisar."

Benar dirinya sekarang tak lagi menjadi pangeran, melainkan kaisar. Dilangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri, ia penasaran apakah (Name)nya sudah bangun atau tidak.

*****

Mata sayu itu terbuka pelan berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan silaunya cahaya, terduduk pelan sembari memijit pangkal hidungnya, rasa pusing masih juga terasa.

Retinanya bergerak kesana kemari mencoba membaca situasi. Ah sekarang ia tau, ia sedang berada dikamarnya Claude.

Irisnya menatap Claude yang baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan jubah mandi. (Name) menatapnya dari atas hingga bawah.

Sang empu yang ditatap berdehem pelan, menyadarkan lamunan sang wanita.

"Sudah sadar? Apa yang terakhir kau ingat?" Claude memastikan, ia masih ragu untuk menceritakan (Name) yang keguguran dan tak bisa hamil lagi.

"huh?"

(Name) mengerjap pelan, berusaha mengingat ingat apa yang terjadi sebelumnya.

Claude mendekatinya, memperbaiki gaun tidurnya yang sedikit kemiringan, sepertinya (Name) tak menyadari itu karena ia sibuk berpikir apa yang sebelumnya terjadi.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐖𝐈𝐓𝐇𝐎𝐔𝐓 𝐓𝐄𝐋𝐋𝐈𝐍𝐆 [𝐂𝐥𝐚𝐮𝐝𝐞𝐱𝐘𝐨𝐮]Where stories live. Discover now