40. Semua Tentang Kita

24 3 0
                                    

JUNI 2007

"Lo kenapa? Gelisah gitu" tanya vanya sembari melihat rara yang pelanga pelongo.

"Adit?" Tebak vanya yang melihat rara hanya diam.

"Adit sejak kemarin gak ada kabar ke gue, semenjak pergi ke bandung" jawab rara datar.

"Mungkin gak ada signal, susah signal" jawab vanya pada rara yang sedang memegangi hp miliknya.

"Mungkin ya, soalnya kemarin gue teleponin gak pernah nyambung hpnya"

"Udah, gak usah gelisah gitu dong. Besok lo ultah kan? Mau kado apa yang ultah ke.17 cie cie...sweet seventeen" Ledek vanya menggelitik pinggang rara.

"Apa aja yang lo kasih gue seneng" rara tersenyum pada sahabatnya itu.

"Hemmm, apa ya" vanya pura-pura mikir.

"Feb, tolong kasih tau yang lain ya besok ke rumah gue" ujar rara pada febby yang sedang berfoto dengan lina.

"Ada apaan?" Tanya lina penasaran

"Cuma perayaan ultah kecil-kecilan, makan- makan aja" jawab rara.

Tanpa aba-aba lina berdiri di depan kelas berteriak memberitahukan apa yang rara katakan tadi.

Mereka tidak ada mata pelajaran lagi, ujian sudah selesai, hanya tinggal menunggu pembagian rapor dan pengumuman kelulusan saja.

*****

"Tumben beberapa hari ini gak di anter jemput kak Adit" tanya icha pada rara yang sedang asik menonton televisi.

"Adit di bandung" jawab rara datar.

"Adit jadi mau kuliah di bandung?" Tanya bunda yang mendengar jawaban rara.

Rara hanya mengangguk kecil.

"Cie, ada yang kangen" ledek icha

"Anak kecil" ejek rara.

Jam dinding kamar rara menunjukkan pukul 00.00, mata rara memang tidak bisa tidur sejak tadi. Masih berharap ada kabar dari Adit, seketika hp nya berbunyi.

"Vanya" tertera di layar hpnya.

"Py b'day kesayangan gue" teriak vanya dari seberang telepon.

"Makasih cinta, gue lebih dulu kan dari pada cici dan indira?" Tanya vanya

"Haha iya, kenapa?" Rara bingung dengan pertanyaan vanya.

"Gpp, berarti tahun ini gue yang menang" jawab vanya.

"Ya udah, bye... Muachh" cium vanya dari seberang telepon.

*****

"Bangun.. udah siang, buruan siap-siap" suruh icha.

Rara mengambil hpnya cepat, melihat ke layar hpnya tidak ada notifikasi pesan atau telepon masuk dari Adit. Hanya sahabatnya yang mengirimkan pesan, cici, indira, mei, febby, lina dan zaki. Rara bengong, di hari spesialnya pun Adit tidak ada kabar sedikit- pun.

Rumah rara sudah ramai dengan kedatangan teman-teman kelasnya, ada andra dan axel juga. Bahkan Fahri yang memang dia undang karena permintaan cici, vanya dan indira.

"Kenapa lemes banget" tanya cici yang memperhatikan rara sejak.

"Adit lah, siapa lagi" ledek vanya.

"Lagi sibuk mungkin, udah ah kan ada kita" hibur mei.

"Nanti gue kasih kado spesial buat sahabat gue ini, sehabis acara ya" tambah Mei.

Rara hanya memberi senyum yang sedikit dia paksakan.

SATU NAMA, SEBUAH CERITAWhere stories live. Discover now