Yuk modus!

24 4 0
                                    

Pagi yang tidak bisa dikatakan pagi ini cukup segar dengan hembusan angin yang menyapa. Koridor kelas nampak sunyi dengan sinar matahari yang menyinari tiap kelasnya.

"Lelet banget bocah! Cepetan kek!" perintah Danta memaksa.

Dengan gaya tengilnya sembari kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku, ia malah mencibir menirukan gaya berbicara Danta.

"Eh lo ya! dibilangin bener bener juga, gua tampol ya lo lama lama! Ucap Danta kesal sambil tangan yang menunjuk di depan muka Abra.

"Tampol tampol dah nih muka" gumam Abra malas langsung berjalan dengan cepat.Danta yang tak tau maksudnya, malah tambah memelankan langkahnya.

Dengan masih menghadap ke depan ia berbicara dengan membesarkan suaranya sengaja.

"Lelet banget bocah! Cepetan kek!" Ucap Abra menirukan. Balas dendam.

"Sialan ya lo!" Jawab Danta langsung mengejar Abra.

"Dasar kutang"

•••


Setelah acara perusuhan tadi, Danan memperhatikan Nara yang sedang memberikan arahan untuk pelaksanaan kegiatan hari ini. Detail wajah Nara selalu menarik baginya. Apalagi mengingat aksi si Abra Abra tadi, ia sangat muak rasanya. Jika memang bisa, ia ingin menyobek muka sok genit itu. Memikirkannya saja sudah membuat wajah tampannya itu terlihat kesal sempurna.

"Danan"

"Dan"

"Hei"

"Danan"

"Hei Danan!" Ucap Nara berteriak sambil menabok bahu Danan yang entah dari kapan Nara berada di sampingnya.

Sejak tadi memang Nara memanggil Danan, tapi yang ia dapat hanyalah bengongan cowok itu. Entah pikirannya sedang dimana sekarang. Berakhir teriak dengan kesal dan ya, membuahkan hasil.

Meski menanggung malu, dengan tatapan semua mata dikelas tertuju kepada mereka. Ia kelepasan.

"Eh apa Ra?" Jawab Danan dengan kerjaban matanya.

"Fokus" ujarnya lirih sambil agak menoleh kebelakang. Danan yang bingung, langsung menghadap ke depan. Sial, mereka terlalu kepo.

Oke, Danan mengerti.

Nara malu.

Danan memajukan kepalanya mengarah ke telinga Nara.

"Kenapa?" Tanyanya dengan lirih.

Astaga, ini biasa sebenernya. Tapi tingkah Danan dan Nara tak bisa terlewatkan begitu saja. Sangat menyayangkan jika melepaskan adegan semenggemaskan ini dari mata mereka.

"Jemput pak Ghufron, jadwalnya tau" jawab Nara yang ikut ikutan mengecilkan suaranya.

Ia jadi bingung sekarang, ini yang dinamakan badgirl Spiral? Kenapa semenggemaskan ini?

Dengan jail, tangannya malah terjulur ke arah samping telinga Nara. Ia menyampingkan anak rambut yang mulai kemanamana.

"Oke" ucap Danan dengan senyum tipis.

Tangannya menarik tangan Nara ke depan.

"Kondisikan kelas, jangan rame" perintah Danan lalu keluar menggandeng Nara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Treated Like a QueenWhere stories live. Discover now