"Lalu pakaianmu seperti ini apakah pantas? Semua pria menatapmu dengan pikiran kotornya, apa itu tujuanmu?"

"Aku- aku hanya ingin mencari perhatianmu Res. Bukan pria lain."

"Perhatianku?" Ares mengernyitkan dahinya, terlihat senyuman tipis di wajah tampannya.

"Iya aku tau kau tidak suka dan aku harap kau menegurku tadi pagi tapi nyatanya kau hanya melihatku tidak peduli."

"Mencari perhatianku dengan memperlihatkan tubuhmu pada banyak pria, cih murahan."

"Aku mohon jangan bersikap dingin lagi padaku Res."

Sekali dalam seumur hidup Agnia memohon pada pria, yang entah apa spesialnya bagi Agnia.

"Kesepakatan kita sudah batal, apalagi maumu Agnia?" Wajah Ares terlihat lebih santai sekarang.

"Aku hanya ah sudahlah, kau takkan mengerti."

Ares melihat air mata menetes di wajah Agnia, Ares benci melihat wanita menangis.

Ares menarik Agnia ke dalam pelukannya.
"Jangan menangis, aku tidak suka perempuan menangis di depanku."

"Aku hanya butuh kau Res. Aku tidak bisa menjauhimu, tolong mengertilah."

"Baiklah aku tidak memintamu menjauhiku lagi."

Agnia melepas pelukannya menatap Ares. "Benarkah?"

"Iya, tapi perjodohanku dengan Stevy tetap berlanjut. Aku akan berusaha mencintainya." Ares tersenyum tipis sekali hampir tak terlihat.

Agnia menghela nafasnya, mendengar pernyataan Ares membuat dadanya sakit. "Baiklah jika itu keputusanmu. Setidaknya kita masih bisa berteman."

Ares tidak menjawab dan bersiap melajukan mobilnya.

___________________

Agnia baru saja menginjakkan kaki di kastilnya, seharian ini dia sibuk mengurus perjanjian dengan Mr. Szar yang memintanya memanggilnya dengan sebutan Grandpa. Isi perjanjian itu hanya menganggap M.Szar menjadi kakeknya dan tinggal di Rusia lima tahun kedepan. Walaupun Agnia tetap boleh pergi kemanapun tapi intinya harus lebih sering di Rusia dibanding negara lain.

Seperti yang diketahui akhirnya Agnia menyetujui untuk mengambil saham dan mengurus sepuluh Czar Group yang terletak di penjuru dunia.

Tidak masalah bagi Agnia selama emerald eyes masih ada, semuanya mudah saja. Hanya meluluhkan hati Ares yang sulit baginya.

"Agni !! Kau sudah pulang?" Suara Zhenya melengking dari ruang dalam kastil berlari memeluk Agnia.

"Kau kapan sampai?"

"Tadi sore, ayo sekalian kita dinner. Semua sudah menunggumu dari tadi."

"Semua?"

"Ayolah." Agnia mengikuti langkah Zenya.

Sampai di ruang makan, sudah ada Valero diujung meja, Kayana disamping kirinya disebelahnya ada Stevy, Ares, Betran dan tunangannya—Caroline. Zenya duduk di samping kanan Valero, lalu Brian yang tersenyum ke arah Agnia.

"Putri Daddy tidak ingin menyapa Daddy?"

"Eh hai Dad, Aku merindukanmu." Agnia mendekati Valero dan memeluk pria itu. Valero mengelus kepala Agnia lembut tidak memperdulikan tatapan heran semua orang disana. Lalu Agnia duduk disebelah Brian berhadapan dengan Ares tanpa menatap mata pria itu.

"Apa kau butuh asisten Agni?"

"Sejauh ini tidak perlu Dad, Leo cukup membantuku selama ini."

Semua yang ada disana memulai makan mereka yang didahului Valero.

Emerald Eyesحيث تعيش القصص. اكتشف الآن