「 9 : Forgiving 」

Mulai dari awal
                                        

Lucas mengangguk mengiyakan. Menunggu sampai Taeyong masuk ke dalam ruangan Junmyeon lebih dulu sebelum ia memeriksa seisi lantai tempat Taeyong berada. Ia harus memastikan tidak ada benda-benda atau orang-orang mencurigakan di sana, ini juga demi keamanan dan keselamatan baik Taeyong, Irene serta kakak ipar dari Omega cantik itu.



🌸🌸




Tok tok tok

Taeyong mengetuk pintu kayu didepannya dengan sopan. “Irene noona~ Ini aku!” serunya dengan suara sedikit meninggi. Ini karena ruangan Junmyeon dipasang soundsproof, takut kedua orang di dalam tidak mendengar kedatangannya.

“Masuk, Taeyongie!” Suara seorang wanita menyahuti.

Dengan senyum cerah, Taeyong membuka pintu tersebut lalu menyapa kedua kakaknya yang sedang duduk berhadapan.

“Irene noona~ Junmyeon hyungnim~” Bila sudah berhadapan dengan kakaknya sendiri, karakter Taeyong akan berubah menjadi sosok adik yang manis. Melupakan sesaat jati dirinya yang sudah memiliki dua orang anak remaja dan seorang Luna di dalam Klan yang penuh wibawa dan disegani banyak orang.

Junmyeon menyudahi pekerjaannya yang sedang memeriksa berkas. Ia berdiri, berjalan mendekati sang adik ipar sebelum membawa Taeyong ke dalam pelukan hangat. Hal serupa juga Irene lakukan pada Taeyong. Melepas rindu setelah beberapa bulan tak bersua. Ini karena Irene mengikuti Junmyeon melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.

Have a sit, Taeyongie.” Junmyeon mempersilahkan Taeyong duduk di sofa yang ada di tengah ruangan. Irene juga ikut duduk di sofa yang sama dengan Taeyong agar lebih dekat dengan adik kesayangannya.

Obrolan ringan membuka acara pertemuan mereka bertiga. Obrolan awal yang menyenangkan dan penuh kehangatan, sampai tiba akhirnya Taeyong membeberkan maksud kedatangannya ke tempat kerja Junmyeon hari ini.

Pria cantik itu menceritakan semua yang ia dengar dari pengakuan Jeno. Raut muka Junmyeon dan Irene terlihat menggelap, tidak senang sama sekali mendengar cerita dari Taeyong tentang pembullyan dan musibah yang menimpa ponakan mereka itu. Junmyeon memijit pelipisnya, tak menyangka dunia pendidikan masih saja dinodai dengan tindak kejahatan seperti pembullyan.

“Aku akan membantumu.” Putus Junmyeon final. Tentu saja ia akan membantu anggota keluarganya, apapun yang terjadi, selagi berada di jalan yang benar, ia akan melakukan segalanya untuk keluarga mereka. Meskipun Junmyeon yakin sekali keluarga Jung juga pasti akan melakukan sesuatu atas kasus ini.

“Terima kasih, hyungnim. Aku hanya ingin menemui orang tua dari Kim Euntae saja dulu. Supaya mereka tau, apa yang telah diperbuat oleh anak mereka selama ini lebih dari sekedar mendorong Jeno dari tangga,” terang Taeyong. Ini karena orang tua dari Euntae belum juga menemui atau bahkan menghubungi dirinya secara pribadi sekedar untuk meminta maaf atas perbuatan anak mereka pada Jeno kemarin.

Jelas, Junmyeon akan mempertemukan Taeyong dengan orang tua dari anak kerabat jauhnya itu. “Akan kuhubungi mereka. Tunggu di sini saja dulu ya sampai mereka datang?” kata pria tampan dengan alis tebal itu pada sang adik ipar.

Taeyong mengangguk mengiyakan. Sementara Irene menyuruh sekertaris Junmyeon untuk membuatkan mereka minuman dan membawakan kudapan ringan selagi menunggu orang tua dari Euntae datang ke tempat mereka.

.
.


Tok tok tok

Pintu ruangan Junmyeon diketuk, Sang empunya ruangan mempersilahkan tamu itu untuk masuk ke dalam. Muncullah seorang pria berpenampilan rapi dengan setelan jas khas pekerja kantoran masuk ke dalam ruangan itu.

Our Fate 「 The Jung 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang