SMA Aksara Bangsa

2.5K 215 65
                                    

    Kamu boleh berteriak. Kamu juga
   boleh menangis. Akan tetapi, kamu
               tidak boleh menyerah.

         -Araya Tarrania Faracthic-

                              ****

Bagaimana rasanya hari pertama sekolah di sekolah yang baru? Kini Araya Tarrania Faracthic yang merasakan hal tersebut. Ia merupakan peserta didik baru di SMA Aksara Bangsa, hari ini adalah kali pertama Araya memasuki sekolahnya.

Araya sudah bangun pagi-pagi sekali, ia tidak ingin terlambat pada hari pertamanya. Sesuai ketentuan MPLS yang diadakan di SMA Aksara Bangsa, setiap peserta didik baru diwajibkan untuk mengenakan pakaian putih biru SMP-nya serta topi yang terbuat dari bola dan diikatkan pada kepala menggunakan seutas pita merah untuk pria dan biru bagi perempuan. Tidak lupa juga nametag yang ditulis sekreatif mungkin.

Gue ngerasa kayak orgil, batinnya.

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, Araya sudah siap dengan tas sekolah yang sudah berada di punggungnya. Ia pun langsung turun ke lantai bawah, dengan menuruni anak tangga secara perlahan.

"Hai Bik, selamat pagi!" ucapnya kepada perempuan yang sedang menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi juga, sayang!"

Sosok perempuan itu adalah, pembantu rumah tangga yang berada di rumah milik Araya. Semenjak kepergian kedua orang tuanya Bik Ani lah yang memperhatikannya layaknya seorang Ibu.

"Ini, silakan dimakan sarapannya!"

"Siap Bik!"

"Tapi, Kak Alex udah bangun kan Bik?" sambung Araya

"Sudah, dia lagi mandi. Nanti Alexnya akan turun lima menit lagi."

Sepertinya Alex akan berumur panjang sebab baru saja dibicarakan, ia sudah datang dengan tas yang digantungkan di bahu sebelah kanan. Tidak lupa juga, ia menggunakan jaket yang berlambang OSIS di punggungnya dengan moto JUJUR - CERDAS - KREATIF dan juga slogan yang tidak kalah menarik SEKOLAH MAJU, MURID KREATIF, INCARAN BAGI MURID BARU!

"Sarapan dulu Bang!" ajak Araya sambil mengambilkan roti berserta susu untuk Alex.

"Asiap, wahai budak kecil!"

"Dih, pagi-pagi udah buat orang cantik macam gue kesel!" sahut Araya sambil memajukan bibirnya sebal

"Itu kan nama panggilan dari gue buat lo, jadi harus diterima dengan lapang dada!"

"Mau jadi adik yang durhaka?" tanya Alex sambil melirik ke arah Araya

"Iya-iya, gue terima dengan lapang dada!" sewet Araya

"Gitu kan enak. Inget bawa peralatan sesuai ketentuan MPLS, jangan sampai ada yang ketinggalan!"

"Kalau ada yang ketinggalan, gue enggak bisa nolong lo." sambung Alex

"Semua udah lengkap pak ketos!" sahut Araya

"Yaudah, kuy jalan!" ajak Alex yang sudah selesai dengan sarapannya.

"Kuy Bang!"

Sebelum berangkat sekolah, mereka berdua berpamitan kepada Bik Ani. Setelah itu, Alex dan Araya pun bergegas menuju sekolah dengan motor scoopy milik Alex.

***

Tidak berselang lama, mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah. Layaknya seperti seorang artis terkenal, banyak gadis yang mengantri melihat ketampanan Alex. Araya bisa dikatakan beruntung mempunyai kakak setampan dirinya, namun sifatnya yang kayak setan biadab membuat Araya berpikir dua kali mendapatkan kakak macam Alex.

Ganteng amat

Itu pacar gue

Alex is my boyfriend

Ayangggg

Seperti itu teriakan para gadis yang bisa terdengar dari koridor sekolah, namun banyak gadis juga yang bertanya siapa peserta didik baru yang ikut bersama Alex di belakangnya.

"Kenalin ini Araya, adik gue!" ucap Alex mengenalkan adiknya kepada para gadis disana.

Kembali terdengar suara dari beberapa gadis, yang tercengang melihat keduanya.

Kakak adik, sama-sama good looking!

Ibunya ngidam apa sih, bisa-bisanya kedua anaknya secakep ini!

"Yaudah gue mau ke ruang OSIS dulu, lo bisa kumpul di lapangan sana!" pamit Alex sambil menunjukkan lapangan upacara yang berada di ujung sana.

"Siap Bang toyib!"

Di sisi lain, kembali terdengar kericuhan para gadis di parkiran. Terpampang jelas lima cowo sedang memakirkan motornya, sembari membenahi rambutnya yang rusak terkena helm.

Adit, ganteng bingits

"Dengerin tuh, gue yang pertama dibilang ganteng sama cewe-cewe itu!" pamer Adit

"Sok amat lo, gue itu lebih ganteng dari lo sejak lahir!" bela Mario sambil memegangi rambutnya

"Gundul mu, gue itu udah ganteng dari sejak dalam kandungan!"

"Yaudah gue menengahi, gue yang paling ganteng dari kalian berdua!" sahut Abi yang menyela perdebatan mereka

"Wah, ngajak gelud lo Bi!" ucap Adit

Kalian itu memang ganteng, tapi ada yang lebih ganteng yaitu Bara!

Iya bener tuhh

Bara!!!

I love you

"Udah selesai kan semua?"

"Kalau gitu gue mau ke ruang OSIS, lo berdua ikut?" tanya Bara kepada Abi serta Evan

Mereka berdua pun mengangguk.

"Yaudah, lo berdua ke kelas aja. Kita bertiga mau ke ruang OSIS ngurus persiapan MPLS." titah Bara kepada Adit dan Mario

"Asiap!" ucap mereka berdua

Mereka berlima pun meninggalkan kerumunan itu dan bergegas menuju ruangan mereka masing-masing.

"Nanti lagi ya cantik!" ucap Mario sambil memberikan jari saranghaeyo kepada kerumunan gadis disana.




                          -VOMEN-

                  _TERIMA KASIH_

Bara Sebastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang