Episode 13: Do what you have to do

1 0 0
                                    

Kemarin aku pakai serba putih karena kemarin hari senin. Jika kalian lupa NHS punya peraturan unik hanya pakai Seragam di hari Senin dan Kamis, selebihnya bebas.

Rasanya aku sudah beritahu hal ini atau beritahu seseorang di masa lalu, kelas 10 dulu.

Selasa ini Aku akan memakai baju dari Elang. Kalau... pakai baju souvenir dari kebun binatang, bagaimana ya rasanya sulit dijelaskan. Lagipula rasanya aneh.

"Ralin cepatlah sedikit, sudah Papah bilang jangan teleponan dengan Hardy sampai larut—jadi terlambat begini kan..." Teriak Papah.

Aku makin terlambat karena bingung harus pakai baju dari Elang atau Shirt Souvenir kebun binatang dari Hardy.

Aku putuskan untuk pakai yang ini dan tetap bawa juga baju dari Hardy kalau-kalau dia marah aku bisa ganti.

Gerbangnya bahkan ditutup setelah aku masuk. Aku benar-benar orang terakhir yang masuk sekolah. Dari arah parkiran Elang berlari kecil mendekat dengan senyum lebar, Dan acak-acak rambutnya saat anak lain biarkan rambut mereka rapih di pagi hari.

"Kau benaran memakainya hari ini? Terlihat cocok padamu." Elang memerhatikan baju yang aku kenakan.

"Terima kasih." lagipula ini darinya kan.

"Bagaimana semalam, kau sudah jelaskan ke Hardy?"

"Elang… aku rasa jangan bicara padaku sekarang"

"Lho kenapa? Lagipula kita hanya kebetulan bertemu basa-basi sedikit tidak boleh?" Elang melihat sekitar.

"Hardy marah padamu, tidak kan?"

"Aku takut terlambat ke kelas, Pagi ini benaran ada ulangan Bahasa aku kan sudah katakan semalam... Bahkan belajar di tempat umum juga diejek tak punya meja belajar olehmu."

"Maaf. Boleh aku memfotomu? Dengan baju itu, hanya sebentar kok," Elang keluarkan ponselnya.

Aku mendekat ke Elang.

"Kau bilang tadi buru-buru, Seriusan masih sempat foto nih?"

"Aku kira kau ingin berswafoto. Lakukan saja aku semakin telat nih."

"Aku hanya ingin mengambil gambarmu tadi." Elang tertawa kecil merangkulku sama seperti Hardy. Kali ini aku bisa senyum dengan Elang entah kenapa tidak risih saat dirangkul.

Tak merasa Elang ini sok akrab seperti Hardy atau harus mengusirnya pergi.

"Sekali lagi terima kasih bajunya." Aku lambaikan tanganku dan pergi ke kelas XI Bahasa B.

Saat masuk kelas... Kenapa juga mereka melihat kearahku. Apa karena baju ini atau karena aku terlambat. Lagipula belum bel belajar aku tak pernah ditatap yang seperti itu, buatku melamun saat melepas tas pikirkan apa kesalahanku.

Bel-nya tepat berbunyi saat aku lepas tas sekolahku.

"Semuanya sudah siap? Boleh menyontek kok kalau tidak ketahuan. Kumpulkan kalau sudah selesai kalian juga boleh keluar kelas lebih awal tapi jangan berisik di koridor... Ayo dibagikan nih."

Soal ulangannya dibagikan secara estafet dari meja paling depan. Meja ku nomor 3 dari depan. Aku kenal semua mereka biasanya ramah seperti kemarin, yang ucapkan selamat atas perjodohanku dengan Hardy.

Pagi ini mereka menatapku dengan tatapan seperti aku punya salah. Masih berpikiran positif  juga harus bagikan ke temanku di meja belakang.

Aku berikan kertasnya. Dia anak cheers namanya Ivory setahuku mantan Hardy yang tersingkat, dia juga teman Celine.

Aku dengar dia bergumam terimakasih dan mendesis 'Jablay' kelanjutannya.

'Terima kasih... Jablay?'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Exist Season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang