Episode 8: Ada apa sih?!

1 1 0
                                    

Astrid membangunkanku.

Dia sudah siap bahkan Astrid pakai topi dan dengan rambutnya yang dikuncir ponytail keluar dari topi. Kalau dia sudah dikuncir ponytail begitu orang yang tidak tahu akan mengira kita kembar. Tapi tidak dengan tinggi badanku.

Tak usah bicarakan soal tinggi badan. Aku insecure.

"Bangunlah, Cepat bersiap-siap, Hardy dan Aaron sebentar lagi mereka datang,"

"Kenapa buru-buru sih," Aku mengucek mataku.

"Ralin cepatlah, Rencananya berubah,"

"Diundur?" Aku masih belum sepenuhnya bangun, Jadi Aku melantur mendegar hal itu.

"Ayo bangun dan bersiaplah dulu, Nanti Aku beritahu."

Aku hanya cuci muka dan sikat gigi, maksudku pulang dari sana juga Aku akan mandi lagi kan. Aku bertaruh.

"Ralin Apa yang kau lakukan?" Astrid kesal karena Aku lama sekali.

Aku melantur.

"Aku ingin cuci muka tapi malah pergi ke bawah shower, Bisakah Kau bawakan Aku handuk. Strid!" Aku berteriak-teriak.

"Haduh ada-ada saja," Astrid geram.

"Ih salahmu menyuruhku buru-buru," Astrid berikan Aku handuk, dan terpaksa Aku mandi.

Saat kami siap pergi.

Papah curiga.

"Kalian mau kemana?"

"Lari pagi hanya keliling komplek pena hijau kok Om," Astrid yang jawab pertanyaan itu.

"Jangan lama-lama, Sampai Jam sepuluh... Atau pulanglah sebelum makan siang."

"Iya Papah," Aku benarkan posisi sling bag-ku.

"Lari pagi kok memakai tas?" Papah makin curiga.

"Uang untuk beli minum juga tempat simpan ponsel di dalamnya jadi kita perlu bawa tas." Astrid lebih pintar kalau soal mencari jawaban untuk berbohong.

"Baiklah, Papah percaya. Awas lho ya kalau bohong."

Kami berhasil pergi dengan alasan itu. Aku dan Astrid Jalan sampai ujung blok rumah kami. Di sana BMW putih milik Aaron sudah menunggu, Itu rencana yang berubah. Aaron menunggunya di sini.

"Astrid kita duduk di belakang!"

Entah kenapa mendadak kesal melihat Hardy.... Habis Dia menatapku jahil penuh maksud. Maksud Dia apa coba.

"Tapi Aku ingin bersama Aaron,"

"Aku malu duduk dengan Hardy," Aku beralasan.

Pintu mobilnya terbuka, Aaron sedikit tak sabar juga Excited.

"Kenapa lama sekali Strid?" kata Aaron.

"Nih Ralin pakai melantur segala, Cuci muka malah mandi."

"Masuklah," Ajak Aaron.

Hardy keluar berikan kursinya untuk Astrid dan bukakan pintu untuku.

Aku jalan menunduk dan cepat masuk ke mobil, kuharap Aaron cepat jalankan mobilnya.

Hardy masuk. Astrid dan Aaron mereka mengobrol mana mungkin Aku ganggu mereka. Atau katakan cepat jalankan mobilnya dong. Atau apa pun itu terkesan tidak sopan.

Akhirnya mobilnya jalan.

"Kenapa menunduk terus sih?"

"Ih betulkan tali sepatu kok!" Aku bohong.

Exist Season2Where stories live. Discover now