Episode 12: play date

0 0 0
                                    

Paginya Hardy menjemputku dia minta maaf soal katakan 'aku tak berguna' tak sesederhana itu. Jadi aku tak pedulikan permintaan maafnya.

Meski kita tetap berangkat bersama ke sekolah. Kami masih marahan— aku tak hiraukan apa pun perkataannya di perjalanan. Selepas di parkiran juga aku langsung tinggalkan dia.

"Kau serius?" keluh Hardy sedikit teriak.

"Ralin dengarkan aku setidaknya pura-pura baikan atau semacamnya." Bisik Hardy memohon mengejarku.

Haduh aku tak suka saat dia berbisik. Aku berlari kecil menjauh darinya sampai lobby— langsung dapat banyak tatapan dan senyuman.

Mereka jadi suka menyapaku... Yang sebelumnya tak pernah menyapa. Mereka jadi suka sebut namaku yang tadinya hanya melirik.

Mereka tahu perjodohan itu. Tante Citra memostingnya di instagram banyak juga yang menyebarkan. Untungnya tanpa komen yang aneh-aneh tidak seperti postinganku dengan Hardy... yang Hardy posting tanpa seizinku waktu itu.

Aku senang merasa terkenal, Tapi senang yang tidak suka, mereka tidak tahu sifat Hardy sebenarnya.

Bagaimana kalau Hardy selamanya begitu. Egois dan siapa tahu Kasar kepadaku sama seperti Elang.

Aku ke ruang loker untuk taruh buku yang tidak perlu agar tasku tidak terlalu berat.

Kali ini Elang yang menguji pagiku, Sumpah aku tak menyuruhnya tunggu di sini atau dia ingin bicara denganku pun mana aku tahu. Dia bersandar yang menghalangi lokerku, kau tahu.

"Selamat ya." Dia berhenti bersandar.

Aku balas juluran tangan itu.

"Aku lihat postingan Tante Citra... Umm Ralin, Sepulang sekolah mau pergi bersamaku, tidak?"

Huh. Dia ucapkan selamat lalu mengajakku pergi. Itu terdengar sangat aneh dan cukup berani atau mungkin itu nekat. Tapi aku suka nyalinya.

Itu yang aku suka dari Elang.

"Kau serius, mengajakku jalan? Kau Sudah tahu aku dengan Hardy bertunangan kan, kenapa tak ajak Perempuan lain saja?"

"Tidak-tidak. Bukan begitu dengan Hardy juga oke— ini hanya play date. Kau mengertikan kita hanya main."

Hanya main. Play date. Toh Kebetulan aku ingin tanya soal Hardy ke Elang. Sebenarnya dia itu bisa berkelahi atau tidak. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang ingin aku tanya soal Hardy.

"Bukannya bertiga itu aneh. Kita bisa pergi berdua kalau benaran hanya main saja. Lagipula aku sedang marah padanya sih."

"Kau tidak suka perjodohan itu?" tebak Elang.

"Bukan begitu, Pokoknya aku beritahu sepulang sekolah nanti."

"Serius Kau mau?"

"Iya. Kau bilang ini hanya playdate kan?"

"Iya." Elang seperti senang mendengar jawabanku.

"Tidak jadi ah. Kenapa kau senang sekali... Aku takut. Belum lagi bukankah itu namanya Kita berselingkuh. Kau mengajakku berselingkuh ya?"

"Mana ada. Ini hanya play date. Kau ijin saja pada Hardy aku tidak memaksamu kok."

Miguel pernah bilang hal yang seperti itu namanya reverse psychology. Saat Ada orang bilang tidak memaksa bisa jadi orang itu memaksa secara halus.

"Serius kau tak bohong kan. Ini hanya Playdate?" aku jadi berpikir dua kali.

Atau contoh lain.... Seperti kata Elang yang satu ini.

Exist Season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang