Episode 7: Space

1 1 0
                                    

Apa yang berubah setelah Aku mencium Hardy duluan, Selain Papah curiga, Atau Aku yang akhirnya meledak salahkan Bi Inah.... yang suka mengadu.

Ralin Ruby Alfarizi yang sekarang telah berubah, Maksudku pernahkah merasa bangga dan puas coba warna lain dari lip tint, atau lip gloss barumu.

Bagaimana rasa sensasi mereka yang berbeda di bibirmu itu.

Rasanya begitu baru dan ciuman, lebih dari itu, Sesuatu yang lain Aku tak bisa jelaskan, Buatku malu saat mengingat rasanya, Apalagi saat Hardy balas.

Bibirku sudah tahu rasanya itu.

Kegirangan bayangkan kejadian itu dan mendengus parfum Hardy di jaketnya yang tertinggal.

Malam ini Aku tidur dengan jaketnya yang tertinggal.

Sempat mimpi singkat kejadian tadi. Mimpinya Aku menangis di pelukan Hardy itu.

Terbangun, Saat melepas pelukannya.

Aku melihat Jam alarmku tak berbunyi, Tak seharusnya Aku bangun jam segini. Pukul 4 pagi.

Lebih tepatnya Aku bangun lebih awal. Lebih awal dari biasanya.

Mainkan ponsel. Kalau tidur lagi bisa jadi Aku akan kesiangan, Bahkan ada pesan yang ternyata dari Hardy.

[Kau bangun?] 45 menit yang lalu.

Kau tahu, Kami berpesan dengan hanya nomor yang belum dinamai, mengertikan.

Aku belum simpan nomor dia Aku kira operartor atau nomor penipuan, Lol. Makanya Aku tidak membacanya.

Aku balas....

[Kau?]
[Maksudku bagaimana denganmu?] Siapa tahu Hardy tertidur lagi kan.

[Ya Aku terbangun, Aku ingin ceritakan sesuatu] balasanku.

Resah ingin curhat dengan Hardy, soal kejadian tadi, Karena malam ini bisa jadi malam yang harus dilupakan.

[Tidak, Aku dulu. Aku janji ini cerita ini penting] Kenapa dalam kepalaku Hardy malah lebih resah.

Minta curhat duluan....

[Setelah ciuman itu, Aku kacau...]
[Aku belum selesai, Jangan salah tangkap, Aku benar-benar kacau]

Dia ceritakan setelah pulang dari rumahku Hardy disidang keluarga.

Hardy ceritakan semuanya. Dan Aku ingat betul ceritanya. Seperti biasa ceritakan lagi pada kalian.

Hardy pulang ke rumah... Tak ada yang aneh, Dia rebahan di kamar menunggu rasa kantuk dan mainkan ponsel tidak ganti baju, Maksudku Aku sering lihat Miguel tidur shirtless, bukan begitu Aku hanya cerita kalau Miguel begitu.

Memang ada ya orang seperti itu menunggu kantuk mainkan ponsel, Aku mengantuk ya tidur tapi tak pernah bangun resah yang seperti malam ini.

Sebelum akhirnya Hardy dibangunkan dari rebahannya.

Dia dibangunkan untuk disidang, Ada Om Hendra, Kedua orangtuaku dan Tante Citra alias Mamahnya Hardy, Malam itu juga Hardy disidang.

Ini karena salah paham beberapa jam yang lalu, Aku ajak Hardy ke kamarku itu.

"Kemarilah," Om Hendra menyuruhnya duduk di ruang tamu.

Hardy bilang Om Hendra bertingkah baik selama ada orang tuaku di 'sidang keluarga' ini. Kenapa juga Hardy katakan itu, untuk apa— mungkin karena Dia membencinya. Siapa tahu.

"Hardy. Ayo ceritakan.... Apa yang sebenarnya kalian lakukan?" kata Om Hendra.

"Kami siap dengar kok," kata orangtuaku, Hardy yang bilang begitu.

Exist Season2Onde as histórias ganham vida. Descobre agora