29

373 121 60
                                    

Haechan mengantar Syila sampai di depan rumah gadis itu.

" Besok mau gue jemput? Motor lo masih di tempat Jisung kan. Tapi kalau lo masih gak nyaman karena udah tau perasaan gue gapapa sih gue cuma nawarin doang."

" Jam setengah 7 jangan telat."

Haechan mendelik, seperti ada tanjidor lewat di jantungnya, " Gak kepagian Syil?"

" Gue pengen gehu yang di pertigaan sebelum gelanggang."

" Gue tau tempat gehu, seblak sama cendol yang enak."

" Yaudah makan seblaknya pulang sekolah aja."

" Ini lampu ijo Syil? Gue kalau ngegas suka gak tau diri."

" Tinggal gas doang kan? Gue masuk. Ati-ati pulangnya, kabarin kalau udah sampe rumah." Syila berlari masuk ke dalam rumahnya.

Haechan masih bengong menatap pintu rumah Syila, " Apenih? Seperti ada burung gagak yang menggaruk pusar ku. Geli banget anjeng!!!" Seru Haechan heboh.

Haechan memutar balik motornya sambil bernyanyi, " Jatuh cinta berjuta rasanya, mau seblak, mau cireng mau cendool enak aja rasanya~"

Haechan memutar balik motornya sambil bernyanyi, " Jatuh cinta berjuta rasanya, mau seblak, mau cireng mau cendool enak aja rasanya~"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dhera dan Renjun duduk di bawah pohon yang tak jauh dari lapangan basket. Dua minuman dingin sudah ada di tanga mereka masing-masing. Renjun dan Dhera semakin terang-terangan soal hubungan mereka.

" Jun, menurut kamu aku harus gimana soal Syila?"

" Itu cuma kamu yang tau Dher, kamu nganggep Syila selama ini apa? Kalau memang sahabat, kamu gak akan ragu untuk selesein masalah ini."

" Tapi Syila bilang, aku bukan sahabatnya Jun."

" Kamu percaya? Menurut kamu apa Syila jujur saat ngomong kaya gitu? Atau karena emosi aja?"

" Aku bingung Jun, kemarin juga pas Bianca berantem sama Syila dengan bodohnya aku gak berbuat apa-apa. Jangankan berusaha misahin, nolong Syila yang di dorong sampai jatuh sama Bianca pun enggak."

" Meskipun aku pacar kamu, aku gak sepenuhnya bisa ambil andil dalam setiap keputusan kamu Dher, apalagi kamu kenal sama Syila sebelum kamu kenal aku."

" Maaf ya, aku jadi cerita kaya gini."

" Gapapa, bukannya udah tugas aku buat selalu ada untuk pacar aku Dher?"

" Kamu kenapa bisa suka sama aku Jun? Perasaan kita kenal aja belum ada beberapa bulan, tiba-tiba kamu udah nembak aku aja."

" Aku suka liat kamu senyum, ngerasa tenang aja."

" Padahal senyum aku kaya orang ngeden boker!"

DETERMINE X JENO LEEWhere stories live. Discover now