22

424 94 47
                                    

Dhera sudah mondar mandir di depan rumahnya sejak lima belas menit yang lalu. Dhita sampai pusing sendiri melihat tingkah adik satu-satunya itu.

" Lo lagi cosplay jadi setrikaan? Mending jadi babu gue aja sini."

" Jeno kok belum jemput yah."

" Mungkin dia udah sadar kalau lo itu jelek, jadi dia males berurusan sama lo lagi."

" Kak Dhit, anter gue ke sekolah sekarang."

" Dih kenapa minta anter gue? Ngojek sono. Jangan kaya orang susah!"

" Punya kakak gak bisa di mintain tolong!"

Dhera mengalah, ia akhirnya memesan ojek online. Sampai di sekolah ia menuju parkiran untuk memastikan apakah ada motor Jeno disana. Ternyata ada, ia segera berlari menuju ke kelas Jeno.

Namun bukan sesuatu mengenakkan yang ia dapat, Dhera justru mendapat tatapan sinis dari banyak siswa. Karena dasarnya Dhera itu tidak suka ambil pusing, ia tetap fokus untuk mencari Jeno.

" Geraaarddd!!!" Panggil Dhera saat menemukan Gerard yang baru aja turun dari tangga.

" Apaan Dher? Pagi-pagi semangat lo berlebihan."

" Jeno mana?"

" Di kelas gak ada?"

" Gak ada."

" Kalau gak di kelas dia di taman belakang kali sama si Hendra."

" Oke thank you."

Dhera menuju ke taman belakang lagi-lagi ia tak menemukan Jeno disana.

" Lo cari siapa Dher?"

" Jeno, lo liat gak?"

" Di lantai 3 tadi. Lagi ngobrol sama anak kelas 3. Lo kesana aja."

" Thank you Renjun."

Dhera naik tangga menuju lantai 3, Renjun tersenyum ketika Dhera pergi.

Anak kelas 3 banyak wara-wiri di lorong karena mereka ke sekolah hanya untuk persiapan ujian.

" Kak permisi, liat Jeno anak kelas satu gak?"

" Oh yang tinggi itu, di kelas 3 IPS lo kesana aja."

" Makasi kak."

Ketemu, Dhera menemukan Jeno dan Hendra sedang duduk di kursi salah satu kelas. Yang membuat Dhera sedikit terkejut, Jeno duduk bersebelahan dengan seorang gadis. Segera Dhera menghampiri Jeno.

" Buset, abis ngaduk semen lo Dher. Keringetan begitu." Ledek Hendra.

" Jen, aku mau ngomong."

" Siapa?" Tanya gadis yang duduk di sebelah Jeno. Pemuda itu tak menjawab ia hanya mengedikkan bahu.

" Kak, saya mau ngomong sama pacar saya. Bisa gak kakak duduknya jauhan?" Ucap Dhera.

" Oh cewek lo Jen." Balas gadis tersebut.

" Ngomong mah ngomong aja."

" Aku nungguin kamu, tumben kamu gak jemput aku dulu."

" Gue bukan ojek." Ketus Jeno.

" Gue?"

" Gue balik ke kelas dulu kak." Pamit Jeno.

Jeno bangkit dari tempat duduk dan keluar kelas. Dhera yang mengejar Jeno sontak menjadi bahan ejekan kakak kelas.

" Jeno tunggu!"

Jeno menghentikan langkahnya, " Apa?"

" Kalau aku salah soal omongan aku kemarin, aku minta maaf Jen."

DETERMINE X JENO LEEWhere stories live. Discover now