20

479 102 52
                                    

2 tahun yang lalu...

Dhera menuruni anak tangga menunju dapur dan langsung memeluk ibunya dari belakang.

" PAGI MAMAH CANTIK!"

" Dhera! Mamah bisa budek lama-lama setiap denger kamu ngomongnya teriak-teriak."

" Maaf mah, biar serumah mamah ngangenin sih. Ayah pelit gak bolehin Dhera tidur sama mamah."

" Ya wajar lo gak tidur sama mamah, udah tau pacaran juga!" Celetuk Dhita yang baru saja keluar dari kamarnya.

" Tongkat mak lampir nyaut wae." Decih Dhera.

" Kamu ke kampus Dhit?" Tanya sang ibu.

" Iya mah, sekalian daftar wisuda."

" Ciyeee yang mau wisuda, traktir dong." Goda Dhera.

" Minta ama cowok lo yang matanya sipit itu, tajir melintir kan. Coba aja dia bukan anak SMA gue juga mau Dher. Hahaha."

" Berani ngerebut cowok gue, gue aduin ke mas Bayu kalau kak Dhita suka jalan sama mantannya. Apalagi itu tas yang masih di pake ampe sekarang. Pemberian Mas Radit kan?"

" Gue juga bisa ngirim foto aib lo ke cowok lo."

" Gak pagi,siang, sore, malem berantem aja kerjaan kalian. Nanti udah pada jauh saling nyariin. Pas deket begini adu bacooot terus."

" Ya Allah pagi-pagi udah berisik aja nih dapur." Ucap Ayah Dhera yang masuk dari pintu depan dengan mengenakan sarung dan membawa kandang burung.

" Ayah burungnya awas terbang."

Ayah Dhera justru mengarahkan padangan pada sarungnya, yang sontak membuat ibu Dhera tertawa.

" Ayah burung yang di kandang maksud Dhera itu pintu kandangnya gak Ayah tutup rapet." Jelas Ibu Dhera.

Ayah Dhera juga tertawa karena malu sudah salah kira. " Owh, Ayah mandi dulu terus anter Dhita ke kampus yah. Dhera, kamu berangkat sama pacar kamu kan?" Tanya Ayah Dhera.

" Iya yah."

" Yaudah pada sarapan dulu."

Usai sarapan Dhera pamit untuk berangkat lebih dulu, motor berwarna biru hitam sudah terparkir di depan rumah Dhera dengan pemuda yang duduk di atasnya sambil memainkan ponsel.

" SAMYYYYY." Teriak Dhera heboh.

" Ngapain teriak-teriak sih?"

" Kalau aku lompat-lompat nanti kamu makin gemes."

Pemuda itu terkekeh melihat tingkah kekasihnya, " Naik, keburu telat."

Dhera mengenakan helm pink yang di belikan pemuda yang ia panggil Samy lalu naik ke atas motor.

" Sam, nanti kamu ada pertandingan basket kan? Aku nonton yah?"

" Kamu kan ada bimbel Dher, gak usah. Sebelum pertandingan aku anter kamu ke tempat bimbel."

" Aku bolos aja kali yah."

" Gak ada! Tetep harus bimbel."

" Ngeselin banget sih! Pengen nonton pacar juga."

Motor itu melaju menuju ke sekolah mereka, pasangan ini sudah terkenal dengan pasangan ngaret. Tepat kurang dari 5 menit sebelum bel masuk mereka baru memasuki gerbang sekolah. Dhera masih cemberut melepas helmnya lalu menyerahkan pada Samy.

" Ngambek?"

" Jelas ngambek, disana kamu bakal di teriakin cewek-cewek. Di depan aku aja mereka berani minta id chat kamu! Gimana kalau gak ada aku."

DETERMINE X JENO LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang