25

413 94 52
                                    

Beberapa bulan setelah pertemuan terakhirnya dengan Dhera, Jeno akhirnya masuk ke sekolah yang sama bahkan mencari bagaimana caranya agar ia bisa sekelas dengan Dhera. Penampilannya Jeno ubah rambut yang saat itu pirang ia cat hitam, tindikannya bahkan ia coba samarkan, dan ia juga berusaha merubah caranya bersikap. Jeno pindah ke kota ini lebih dulu, sedangkan Ibunya dan Jena sedang mengurus hal lain.

Renjun terkejut dengan munculnya Jeno di sekolah itu. Jeno tanpa rasa ragu mendekati Renjun, " Long time no see loser." Ucap Jeno.

" Waktu yang gue tunggu dateng juga, ditempat yang lama lo emang berkuasa tapi disini kita liat akhirnya gimana." Renjun berjalan melewati Jeno.

" Apa akhirnya orang yang nabrak Dhera dan Ibunya bisa tenang? Dengan gak tau malunya lo berani ada di sekitar Dhera."

Renjun menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Jeno, " Menuduh tanpa bukti tidak di benarkan Jeno Lee."

Kata-kata itu, Jeno pernah mengatakannya pada Renjun.

" Dan tersangka berani berada di dekat korban juga gak bisa gue benarkan." Balas Jeno.

" Gue gak takut Jen. Gue bukan Renjun yang dulu. Gue justru kasian sama Dhera."

" Maksud lo?"

Renjun mendekat ke arah Jeno lalu berbisik, " Target gue elo, tapi dia rela nolongin lo yang udah jelas-jelas gak bersikap baik ke dia."

" Secara gak langsung lo mengakui kejadian itu elo penyebabnya."

" Harusnya lo jangan berhenti di pinggir jalan cuma buat liat cewek yang udah lo hancurin masa indah di sekolahnya cuma karena rasa cemburu kekanakan lo itu!"

" Lo sama sekali gak ngerasa bersalah dengan apa yang lo lakuin?"

" Ada yang harus di korbankan untuk menjatuhkan seseorang Jen."

" Tapi enggak dengan ngambil nyawa orang lain!"

" Itu murni kecelakaan, kalau ada nyawa yang harus di ambil, itu elo Jen. Lo mau ngelaporin gue ke polisi? Tanpa bukti? Dan yang akan terjadi lebih dari itu Jen, ingatan Dhera balik dan dia akan tau apa yang terjadi sama dia termasuk kejadian dimana hilangnya sosok ibu untuk Dhera. Apa lo yakin mau terjun bareng gue ke jurang? Jadi jalan yang bisa lo ambil sekarang cuma diem dan jaga sikap lo! Kita berdua kaya bom waktu buat Dhera Jen, dia bisa lebih hancur dari yang dulu. Ini demi kebaikan kita bertiga, anggap kita gak saling kenal." Renjun meninggalkan Jeno begitu saja, ingin rasanya Jeno menghajar Renjun seperti dulu tapi perkataan Renjun tak sepenuhnya salah.

" ASTAGFIRULAAHHHH TELAAAT GUEEE TELAATTTT!!!!!" Teriak pemuda berkulit tan heboh dengan baju yang belum sepenuhnya di kancing rapi berlari dengan seorang pemuda blasteran berkaca mata bulat ada di belakangnya.

" Haechan WAIITT, OMG THIS F*CKIN SHOES!" Sepatu pemuda blasteran itu lepas sampai harus ia pungut lagi.

Di belakang mereka berdua berlari security sekolah yang sepertinya sedang mengejar dua orang itu.

BRUUGHH!

Haechan menabrak Jeno yang akan masuk ke kelas, di susul Mark juga terjatuh menumpuk Jeno dan Haechan yang ada di lantai.

" BANGSAT GUE KEGEJROT!" Teriak Jeno menahan beban dua orang yang ada di atasnya.

" SORRY BANG! MARK BANGUN KAGAK LO ? NI BOCAH MALAH DOYAN!" Teriak Haechan.

" Ketemu kalian, Haechan  Mark ini kalian udah telat beraninya manjat gerbang. Ikut saya ke pos."

Mark dan Haechan segera bangkit tak lupa ia membantu Jeno berdiri.

DETERMINE X JENO LEEWhere stories live. Discover now