Part.27

49 1 0
                                    

Marut tidak bisa menelpon Mook sehingga ia memutuskan menelpon Petch untuk menanyakan keadaan kakaknya.Petch sangat senang karena Marut menelponnya.Namun, raut wajahnya berubah karena Marut justru menanyakan keadaan kakaknya. Marut mengatakan jika hal ini serius karena ia tidak bisa menelpon kakaknya dan khawatir kepadanya.

Petch datang memukul punggung pelaku dan menyelamatkan kakaknya yang dicekik.Namun, mereka tidak bisa apa-apa dan mencoba berteriak minta tolong.Tiba-tiba Lan datang melawan pelaku penyerangan itu dan menyuruh Petch menelpon ambulans.

Saat hendak menelpon ambulans, Marut menelponnya sehingga ia senang dan meminta bantuannya.Lan mengejar pelaku itu keluar tetapi ia kehilangannya.Tak lama kemudian Marut bersama Poom datang dan menanyakan keberadaan pelaku tetapi sudah kabur.

Ibunya Mook sangat khawatir dengan kejadian ini.Tak hanya itu Petch yang ada disana juga hampir tidak selamat tetapi jika datang terlambat pelaku penyerangan itu bisa membunuh Mook.Lan Marut dan Poom masuk ke rumah. Lan langsung memeluk Mook dengan sangat khawatir karena kejadian ini.Hal ini dilihat oleh Marut membuatnya terkejut karena perlakuan Lan. Begitu juga dengan Poom melihat Petch yang sedih melihat Marut hanya peduli kepada kakaknya.Petch meneteskan air mata karena melihat Marut terlihat khawatir dengan kakaknya dan kesal terhadap perlakuan Lan.

Lak menanyai Danai yang baru saja pulang makan malam dengan klien.Tiba-tiba ia mendapat pesan dari nomor tak dikenal yang mengiriminya foto kontrak pernikahan Mook.Ternyata Nuch yang mengirimkannya karena ia kesal Lan meninggalkannya tadi.Begitu juga dengan Danai yang merasa kesal karena ia hampir saja tertangkap basah oleh Lan saat menyerang Mook.

Danai ternyata adalah pelaku semua penyerangan Lan mulai dari penyerangan di korea.Ia juga penyerang yang mengikuti Lan ke korea, saat bulan madu dan ia yang menyebabkan Lan dan Mook kecelakaan mobil.Tak hanya itu kecelakan di pabrik ayahnya Lan juga berasal darinya.

Lan dan Mook menemui ibunya yang terlihat sangat khawatir dengan putrinya.
Lan meminta izin kepada ibunya Mook untuk membawa Mook tinggal bersamanya di rumah Marut karena rumah ini bisa membuat kesehatan mental Mook tidak baik karena teringat kejadian tadi.

Sesampai di rumah Mook menceritakan jika ia tadi menggigit lengan kiri pelaku sehingga itu bisa menjadi petunjuk.Mook terlihat masih panik dan ketakutan sehingga Lan menyuruhnya untuk istirahat dan membicarakannya besok.
Mook terus teringat dengan kejadian penyerangan itu hingga membuatnya sesak sehingga Lan mencoba menenangkannya.Lan terlihat sangat khawatir dengan keadaan Mook yang stres dengan penyerangan itu dan menyalahkan dirinya.Mook menyuruhnya tidak menyalahkan diri karena semua ini disebabkan oleh pelaku. Kemudian Lan pun menciumnya.

Disisi lain Marut minum dengan merasa kesal karena Lan terlihat mulai mencintai Mook dan ia berharap Lan tidak mengkhianatinya.Dan benar saja Lan tidak mau mengkhianati Marut sehingga ia beralasan untuk pergi karena memikirkan perasaan orang lain sehingga Mook merasa sedih dan menyuruhnya pergi.

Mook sangat sedih karena Lan tidak pernah memikirkan dirinya dan ia sudah kalah karena ia mencintainya.Lan tidak bisa melakukan apapun karena ia terikat dengan janji Marut untuk membiarkannya mendapatkan Mook dan hal ini tidak diketahui oleh Mook.

Lan keluar dan melihat Marut memanggilnya untuk menanyakan keadaan Mook. Lan memberitahu jika Mook sudah tidur.Lan menanyainya apakah Marut masih mencintai Mook. Namun, Marut langsung tegas jika ia tidak mudah menyerah untuk mendapatkan Mook.Marut menanyainya balik apakah Lan memiliki perasaan yang sama terhadap Mook. Lan mengiyakannya.
Marut melihat Lan yang menjatuhkan diri ke kolam renang karena terlihat banyak pikiran.

Mook merasa sedih dan kecewa atas kejadian semalam dan ia sudah menyerah akan hal ini.Ia mengambil surat nikah dan kontrak yang ia simpan di koper.

PraomookOù les histoires vivent. Découvrez maintenant