( 1 × 5 )

2.3K 195 11
                                    


Hai semuanya~
Apa kabar??

Semoga baik-baik aja, jangan lupa makan!!
Author suka bingung sama mereka yang bilang lupa makan, kok bisa ya lupa makan sedangkan Author habis makan siang udah mikir nanti sore mau makan apa.

Jaga kesehatan, lagi pandemi kayak gini, pakai masker yang bener, jangan lupa cuci tangan!! Bawa hand sanitizer!!

Jangan lupa belajar!! Tugasnya dikerjain itu juga demi masa depan kalian, jangan main hp terus...
Nanti dimarahin orang tua kalian!!
Author nggak bakal dimarahin tapi ya masak mau males-malesan

Oke!!
Cerita sekuel dari [ Blue Sky ]✓

Happy Reading:)

----

"Nad, besok bisa nemenin kakak beli peralatan buat ngerjain tugas nggak?" Nadia berhenti menoleh pada Danendra.

Lantas gadis itu tersenyum senang. "Bisa! Aku besok selesai part time jam 1 siang."

"Emang mau beli kemana kak?" Sambungnya dengan fokus pada jalanan.

"Di toko biasa aja, mau jalan-jalan ke Asia Afrika nggak?" Nadia kembali menoleh dengan wajah berbinar.

"Mau, udah kuliah disini hampir 2 tahun tapi nggak pernah liat-liat kota Bandung padahal dulu daftar disini biar bisa hidup di Bandung, sekalian biar nggak sakit mental kalau di rumah."

Danendra mengerutkan keningnya kata yang terlontar dari mulut Nadia membuatnya kebingungan 'sakit mental' katanya. "Emang di rumah kenapa?"

"Ya gitulah, orang tua saya emang suka berantem tapi nggak pernah cerai." Danendra menatap Nadia teduh.

Gadis itu seakan paham dengan tatapan Danendra pun tersenyum tipis lalu mencubit pipi kanan Danendra. "Kok Kak Danendra bisa gemesin gini, kalau di kampus udah kayak kating paling nakutin."

Danendra melepaskan tangan Nadia dengan lembut sambil mengerutkan bibirnya. "Sejak kapan Kakak galak?"

Nadia menggelengkan kepalanya pelan, saat itu pula Danendra menggenggam tangan Nadia dengan lembut.

"Kayaknya dari saya ospek Kak Danendra udah galak kok." Ucap Nadia tanpa menyadari kalau tangannya digemgam oleh Danendra.

"Emang iya?" Nadia mengangguk semangat saat kata itu terlontar dari mulut Danendra.

"Keliatan galak banget, udah mukanya datar banget, nggak pernah senyum, ngomong cuman 1-3 kata doang langsung intinya, nggak pernah basa-basi, keliatan tegas banget." Ucap Nadia dengan terus-menerus mengeluarkan semua unek-uneknya.

Danendra berkekeh geli mendengarnya bahkan hampir tertawa kenapa gadis di depannya sudah seperti seorang putri kecil yang sedang mengadu kepada sang ayah karena tidak dibelikan permen.

"Kamu sadar nggak Nad?" Nadia mengerutkan keningnya lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Tangan kamu." Nadia yang masih Loading pun menatap tangannya yang digenggam oleh Danendra lalu tersenyum tipis.

"Ih kok tangannya Kak Danendra besar banget!"

"Tangan kamu yang kecil, jangan salahin tangannya Kakak!" Ucap Danendra lalu menjitak dahi Nadia dengan jari tengahnya hanya pelan tidak keras.

"Lucu Kak!" Danendra berkekeh geli lalu mereka berdua berjalan bersama dengan Danendra yang terus menggenggam tangan Nadia dengan erat.

Danendra_RB02

Sun and Moon حيث تعيش القصص. اكتشف الآن