STIGMA-28

47.8K 7.8K 4.8K
                                    

Sebelum baca, tinggalin jejek vote dulu biar gak lupa. Wajib👉🏻

Absen yuk kalian baca cerita ini jam berapa?

•••

Fajar kembali ke sekolah untuk mendatangi Dewa, saat ini ia sangat membutuhkan bantuan lelaki itu. Ia melangkah dengan langkah terburu - buru di lorong sekolah, bahkan sampai tidak sengaja menabrak bahu orang - orang yang melangkah dari arah yang berlawan darinya karena fokusnya yang terpecah belah. Dewa sedang berkumpul dengan pasukan inti Genorazors lainnya. Mereka semua sudah mengetahui tentang video rekaman yang menampilkan Alya sempat menyaksikannya beberapa detik saja.

"Anjing, gue rasanya pengen banget lindungin dia. Andai gue tau apa yang terjadi sama dia, gue bakalan peluk dia. Kenapa lo nggak bisa lindungin dia? Dia cewe lo, kalau lo nggak bisa ngelakuin apapun untuk dia, setidaknya lo bisa lindungin dia!" tegas Dewa semakin habis kesabaran.

"Cewe baik dan sesabar Alya sama sekali nggak pantes buat lo, bangsat!" hardik Kazan tidak main - main.

"Dari awal Alya berada di tangan yang salah. Cowo brengsek kayak lo, jangan pernah ngerasa pantes," lanjut Radya tajam.

"Gue butuh bantuan lo," kata Fajar dengan lugas. "Buat hapus rekaman itu, cuma lo yang bisa. Tolong tarik semua rekaman yang udah kesebar itu untuk Alya. Gue mohon sama lo, Wa. Dia hancur, gue nggak mau dia tambah hancur."

Dewa menghela nafas panjang kemudian memiji pangkal hidungnya,"Gue akan berusaha keras buat tarik semua rekaman yang udah tersebar itu, gue bakalan minta bantuan sama anggota eskull e-sport, demi Alya," ujar Dewa, ia adalah seorang hacker dengan pengetahuan dan kemampuan yang terampil. Untuk melakukan hal semacam itu, tentunya sangat mudah bagi dirinya. Terlebih lagi kemampuannya sebagai hacker tidak perlu diragukan lagi.

"Makasih, Wa. Makasih banyak. Gue berharap banyak sama lo," Fajar mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan bersimpuh di hadapan Dewa.

"Gue bakal lakuin demi Alya. Dia udah jadi tanggung jawab kita semua disini. Gue bakal menghalalkan segala cara buat lindungin dia," jawab Dewa tidak berniat menganggapi Fajar lagi setelah itu.

Dewa mendatangi ruang eskull e-sport dan mengajak mereka kerjasama. Sebelum memulai aksinya, Dewa lebih dulu membaluti jari jemarinya dengan sebuah pleser kain untuk menghindari cedera dikarenakan kedua tangannya akan bergerak lincah diatas keyboard komputer. Ia tidak sedikitpun menyerah, ia berkutat dengan perangkat seadanya, berbagai jenis sistem ia jalankan untuk menembus jaringan dan menghancurkan rekaman tersebut dengan cara membangun code pemograman. Ia dibantu oleh sepuluh orang yang ditugaskan menjalankan sistem yang berbeda - beda.

Berbagai macam peringatan dini muncul di layar komputernya, video rekaman yang sudah tersebar luas itu dilindungi oleh perangkat yang sangat sulit untuk ditembus. Jaringan yang berusaha menembus perangkat tersebut akan terserang virus.

Shit!

Dewa mengacak rambutnya dengan frustasi, jika ia terus memaksa untuk menembus perangkat tersebut, maka semua jaringan akan lumpuh, dan itu sangat beresiko. Setelah hampir berusaha selama kurang lebih tiga jam lamanya, Dewa dengan berat hati mengatakan menyerah untuk saat ini.

"Gimana?" tanya Kazan mendatangi ruang eskull e-sport disusul oleh pasukan inti lainnya, termasuk juga dengan Fajar yang menunggu kabar terkini darinya.

"Lo berhasil ngelakuin itu 'kan, Wa? Video rekaman yang dijual dan tersebar ke luar wilayah, udah lo takedown 'kan?" tanya Fajar dengan berharap.

BUGH!

Satu pukulan melesat di rahang Fajar, Fajar yang belum siap menerima serangan yang begitu tiba - tiba itu terhuyung ke belakang. Serangan itu datang dari Dewa yang pada akhirnya kebablasan karena emosinya yang semakin mendarah daging.

STIGMA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang