Cold Prince || 34

5.5K 493 3
                                    

“Ketika seseorang melukaimu, janganlah bersedih karena tuhan selalu menitipkan penyembuh buatmu.”

***

Happy Reading♡

Arka menatap sekelilingnya, rumah besar yang ia tempati kini terlihat sepi tak berpenghuni. Para pelayat sudah pulang, mamanya berada di rumah sakit entah sudah sadar atau belum Arka bahkan tak tahu kondisinya sekarang.

Edwin dan Dian tentu ikut menemani Intan di rumah sakit. Lalu, asisten rumah tangganya entah di mana Arka tak peduli.

Langkah lunglainya membawa cowok itu menuju kamarnya.

Pintu kamarnya terbuka, ia lalu masuk dan duduk di tepi ranjang. Helaan napas panjang keluar, ia memejamkan mata sejenak.

Rasanya lelah sekali.

Saat ia ingin merebahkan tubuhnya, ia teringat sesuatu yang Kevin berikan tadi di pemakaman.

Arka merogoh sakunya, menarik sebuah kertas tersebut. Sebuah kertas yang dipenuhi dengan tulisan tangan Arga.

Buat Arka, kakak gue. Hehe, sebelumnya sorry banget tulisannya kayak ceker ayam begini, soalnya gue nulisnya buru-buru.

Ka, mungkin saat Lo baca ini gue udah nggak ada. Mungkin, sih, tapi gue emang yakin bakal begitu.

Gue nggak tau apa yang mau gue tulis di sini selain kata maaf beribu maaf.

Ka, gue minta maaf. Maaf banget karena jahat sama lo, manfaatin lo buat supaya gue nggak dimarahin papa.

Maaf, Ka.

Gue udah nyiapin semua ini buat Lo. Semoga dengan kayak gini lo hidup bahagia, ya, Ka.

Karena dari awal gue udah bilang, mungkin kehadiran gue di sini yang buat lo tertekan dan ditekan.

Sebelum gue lahir, mama papa sayang banget, kan, sama lo? Lalu saat gue lahir, mereka malah jahatin Lo. Maaf, Ka.

Lo kakak terbaik, orang terbaik yang pernah ditemui, Ka. Lo maju paling depan buat bahkan saat Lo sendiri nggak bisa bilang bahwa Lo baik-baik aja.

Lo terluka, karena lindungi gue. Tapi balasan gue malah jahat banget. Maaf lagi, Ka.

Padahal gue punya mama papa yang sayang sama gue, sementara Lo nggak punya siapa-siapa. Anehnya, gue selalu iri lihat lo bebas ngelakuin apa aja yang Lo mau.

Gue iri, Ka. aneh banget, kan? Gue juga benci kenapa gue kayak gini.

Ka, jangan pernah nyesel pernah hadir di dunia, ya. Lo berharga buat gue, buat orang lain dan gue yakin itu.

Gue nepatin janji gue, kan, Ka? Gue nepatin janji gue kalau ini yang terakhir kalinya gue nge-band. Dengan gitu, beban gue hilang saat gue udah nggak ada, dan Lo pun hidup bahagia nggak ada gue.

Nggak boleh sedih, nggak boleh nangis.

Oh, iya. Di bawah kasur Lo, ada kotak. Lo buka aja, di sana ada barang-barang punya Lo yang gue minta paksa saat kecil.

Ada ganti uang yang gue pinjam saat pulang sekolah waktu itu juga.

Sekali lagi, maaf ya. Gue belum jadi adik terbaik buat kakak yang sempurna kayak Lo.

Gue sebenernya pengen meluk Lo untuk terakhir kalinya, tapi nggak jadi deh. Soalnya Lo pasti nggak mau dan bilang lebay.

Lo kakak gue selamanya walaupun kita nggak lahir dari rahim yang sama.

Arkano : Cold PrinceWhere stories live. Discover now